PARBOABOA – Setiap orang tua memiliki peranan penting dalam mengasuh anak-anaknya. Perubahan status menjadi orang tua merupakan peran baru yang harus dilalui. Menjadi figur tersebut merupakan fase yang penuh dengan tantangan dan memerlukan waktu untuk beradaptasi.
Orang tua memiliki peranan yang besar untuk anak-anaknya, salah satunya adalah dalam hal pola mengasuh. Umumnya pengasuhan pada anak memiliki tujuan yang hampir sama, yaitu memastikan keselamatan dan kesehatan anak, menyiapkan masa depan anak agar ia mampu menjalani kehidupan yang produktif saat dewasa nanti, dan mewariskan nilai-nilai budaya.
Tak hanya itu, pengasuhan juga bertujuan untuk membentuk karakter, sifat, perilaku pada anak. Lantas, bagaimana pola asuh orang tua yang dapat menjadikan anaknya tumbuh menjadi individu yang memiliki sifat dan karakter yang baik? Berikut ini Parboaboa akan memberikan penjelasan singkat tentang beberapa pola asuh orang tua yang dapat diterapkan pada anak.
Pengertian Jenis Pola Asuh Orang Tua
Menurut Harlock (2013:98), orang tua adalah orang dewasa yang membawa anak pada tahap dewasa, terutama dalam masa perkembangannya. Orang tua berperan sebagai pembentuk pribadi yang pertama dalam kehidupan anak – anaknya. Setiap orang tua menginginkan anaknya agar memiliki pribadi yang baik, sikap mental yang sehat, dan memiliki akhlak yang terpuji.
Pola asuh orang tua adalah sikap orang tua dalam berinteraksi kepada anak-anaknya. Menurut Shocib (2010:15) mengemukakan jenis pola asuh orang tua bertujuan untuk menggambarkan interaksi orang tua dan anaknya, orang tua mengekspresikan sikap-sikap, nilai-nilai, minat-minat, dan harapan-harapannya dalam mengasuh dan memenuhi kebutuhan setiap anaknya.
Menurut Fitriyani (2015) pola asuh adalah pola pengasuhan orang tua terhadap anak, yaitu bagaimana orang tua memperlakukan anak, mendidik, membimbing dan mendisiplinkan serta melindungi anak dalam mencapai proses kedewasaan sampai dengan membentuk perilaku anak sesuai dengan norma dan nilai yang baik yang sesuai dengan kehidupan masyarakat.
Jenis-jenis Pola Asuh Orang Tua
Berdasarkan teori dan literatur yang terdapat dalam psikologi anak, terdapat sebuah konsep yang selalu menjadi rujukan dalam membahas jenis pola asuh atau parenting styles. Konsep tersebut berdasarkan Diana Blumberg Baumrind.
Jenis pola asuh orang tua menurut Baumrind, terdiri dari tiga tipe, yaitu otoriter, permisif, dan otoritatif. Ketiga jenis pola asuh ini dilihat dari pola otoritas orang tua terhadap anak, nilai-nilai atau values yang dimiliki orang tua, serta perilaku dari orang tua.
1. Pola Asuh Otoriter
Pola asuh otoriter atau strick parent adalah pola pengasuhan anak, di mana orang tua berperan penting dalam memberikan aturan yang berbentuk pengontrolan dan pembatasan dengan harapan anak akan patuh dan tidak melanggar aturan yang ada.
Apabila anak tidak mematuhi aturan yang diberikan, maka orang tua akan memberikan hukuman.
Jenis pola asuh orang tua dengan tipe ini cenderung tidak menerima perbedaan atau pertentangan, penggunaan kalimat yang dipakai cenderung memberikan respon yang mengecilkan hati.
2. Pola Asuh Otoritatif
Pola asuh otoritatif atau authoritative parenting merupakan tipe pengasuhan yang mengkombinasikan kontrol dan dukungan emosional orang tua terhadap anak dengan seimbang. Penerapan pola asuh jenis ini memberikan kesempatan pada anak untuk mengasah kemandiriannya dan bertanggung jawab terhadap apa yang dibuatnya.
Pada tipe ini komunikasi yang terjalin antara orang tua dan anak juga terbilang baik, karena menerapkan komunikasi dua arah.
Setiap anak dengan tipe pola asuh otoritatif cenderung memiliki karakter yang mandiri, riang, berorientasi pada pencapaian hingga memiliki kontrol diri yang baik.
3. Pola Asuh Permisif
Jenis pola asuh ini berupa pola asuh yang mana orang tua memberikan dorongan agar anaknya mandiri dengan cara memberikan kebebasan dan otoritas sepenuhnya pada anak, tanpa adanya aturan, kontrol dan hukuman atau dengan kata lain pola asuh dengan cara memanjakan anak. Orang tua dengan tipe pengasuhan jenis ini selalu melakukan konfrontasi terhadap perilaku yang dilakukan anak.
Memberikan kebebasan pada anak tanpa adanya aturan, dapat memberikan dampak buruk dalam perkembangan seorang anak.
Berdasarkan literature review yang dilakukan Becona dkk. (2011), bahwa pola asuh permisif cenderung membawa dampak negatif pada anak seperti, meningkatkan risiko penyalahgunaan narkoba, ketergantungan rokok dan minuman beralkohol.
Namun, dampak negatif tersebut tidak sepenuhnya dikarenakan pada pola asuh ini, beberapa ahli mengatakan hal ini juga diperkuat oleh latar belakang budaya yang memungkinkan individu untuk melakukan hal tersebut.
Demikianlah tiga jenis pola asuh orang tua terhadap anak yang menjadi rujukan. Berdasarkan penjelasan di atas terdapat jenis-jenis pola asuh yang dapat dipertimbangkan ketika berstatus menjadi orang tua. Hal yang perlu diingat adalah baik dan benarnya praktik pengasuhan anak kembali lagi pada situasi, nilai dan budaya yang dianut oleh keluarga tersebut.