PARBOABOA, Jakarta - Otoritas Iran telah mengumumkan penangkapan sejumlah orang yang diduga terlibat dalam kasus keracunan massal yang telah menimpa lebih dari 5.000 siswi sekolah selama beberapa bulan terakhir.
Kementerian Dalam Negeri Iran menyatakan bahwa sejumlah orang yang dicurigai memproduksi zat berbahaya telah ditangkap di lima provinsi, termasuk Provinsi Khuzestan, Azerbaijan Barat, Fars, Kermanshah, Khorasan dan Alborz.
Salah satu dari tersangka yang ditangkap diduga menggunakan anak mereka dalam menjalankan aksinya di sekolah, dimana mereka merekam video siswa yang keracunan dan memberikannya kepada media oposisi untuk menciptakan ketakutan dan menutup sekolah.
"Sejumlah orang telah ditangkap di lima provinsi dan otoritas terkait sedang melakukan penyelidikan penuh," kata Wakil Menteri Dalam Negeri Majid Mirahmadi kepada televisi pemerintah seperti dikutip dari france24, Rabu (8/3/2023).
Namun, jumlah pasti dari tersangka yang ditangkap masih belum diungkap.
Menurut laporan, puluhan sekolah di Iran telah dilanda kasus keracunan sejak akhir November 2022. Murid-murid menderita gejala mulai dari sesak napas hingga mual dan vertigo setelah melaporkan bau tak sedap di lingkungan sekolah. Beberapa korban telah dirawat di rumah sakit.
Para siswi ini diduga diracuni karena beberapa pihak ingin menutup sekolah-sekolah khusus perempuan.