PARBOABOA, Jakarta - Amerika Serikat (AS) mengklaim akan melatih para tentara Ukraina di sebuah pangkalan di negara bagian Oklahoma soal cara menggunakan dan merawat sistem pertahanan udara Patriot yang canggih. Sistem pertahanan udara itu menjadi salah satu persenjataan yang dipasok AS kepada Ukraina yang terus diinvasi Rusia.
Pada, Rabu (11/01/2023), Pentagon atau Departermen Pertahanan AS dalam pengumuman terbaru pada Selasa (10/01/2023) setempat menyatakan pelatihan untuk tentara Ukraina itu akan dimulai paling cepat pekan depan.
“Pelatihan pasukan Ukraina untuk sistem pertahanan udara Patriot akan dimulai segera minggu depan di Fort Sill, Oklahoma, Pelatihan ini akan mempersiapkan sekitar 90-100 tentara Ukraina untuk mengoperasi, merawat, dan mempertahankan sistem pertahanan selama kursus pelatihan yang diprediksikan berlangsung selama beberapa bulan,” ujar Sekretaris Pers Pentagon Brigadir Jenderal Pat Ryder kepada wartawan setempat.
“Setelah dikerahkan, Patriot akan berkontribusi pada kemampuan pertahanan udara Ukraina dan memberikan kemampuan lainnya kepada rakyat Ukraina untuk mempertahankan diri dari serangan udara Rusia yang sedang berlangsung,” jelas Ryder dalam pernyataannya.
Selain itu Washington DC menjanjikan baterai rudal Patriot kepada Kiev sejak akhir tahun, yang dimaksudkan untuk membantu menangkal serangan udara tanpa henti oleh Moskow kemenangan signifikan bagi Ukraina yang berulang kali menyeru AS untuk memasok sistem pertahanan udara itu.
Pertahanan udara memainkan peran penting dalam melindungi Ukraina dari serangan-serangan dan mencegah pasukan Moskow menguasai langit Ukraina.
Tapi, karena Rusia menghadapi rentetan kemunduran di medan pertempuran, mereka mulai secara sistemastis menargetkan infastruktur kritis di Ukraina dalam serangan-serangan yang memicu gangguan pada pasokan listrik, air dan pemanas untuk jutaan orang.
Sistem pertahanan udara Patriot pertama digunakan dalam pertempuran melawan rual Scud buatan Rusia yang digunakan Irak dalam Perang Teluk yang pertama.
Selanjutnya, setelah pertahanan udara ini juga terbukti efektif di Arab Saudi dalam melawan rudal balistik buatan Iran yang ditembakkan dari Yaman. Rayteen sebagai kontraktor utama menyebut sistem pertahanan itu mencegat lebih dari 150 rudal balistik dalam pertempuran di Yaman sejak tahun 2015.
Dalam perang di Ukraina, para pendukung internasional Kiev mempunyai tujuan untuk membangun pertahanan udara berlapis-lapis untuk negara tersebut yang terdiri atas sistem ketinggian rendah, medium dan tinggi yang bisa melindungi dari berbagai ancaman.