PARBOABOA, Jakarta – Dua pria bersenjata menyerang pangkalan militer Rusia, pada Sabtu (15/10/2022). Dari insiden tersebut sedikitnya 11 orang tewas dan 15 orang mengalami luka-luka.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa penembakan itu terjadi di wilayah Belgorod, yang berbatasan dengan Ukraina. Ia menyebut insiden itu sebagai serangan teroris.
Peristiwa itu terjadi selama sesi pelatihan senjata api kepada para relawan yang direkrut menjadi tentara Rusia.
"Selama sesi pelatihan senjata api dengan individu yang secara sukarela menyatakan keinginan untuk berpartisipasi dalam operasi militer khusus (melawan Ukraina), para teroris melepaskan tembakan dengan senjata ringan ke personel unit tersebut," kata Kementerian Pertahanan Rusia, dilansir dari Reuters (16/10/2022).
"Akibat penembakan itu, 11 orang terluka parah. 15 orang lainnya dengan luka dengan tingkat keparahan yang berbeda-beda dibawa ke fasilitas medis," lanjutnya.
Kementerian Pertahanan Rusia menjelaskan bahwa dua pelaku yang tidak disebutkan identitasnya, telah ditembak mati. Namun dikatakan keduanya adalah tentara dari negara bekas Uni Soviet.
"Pada 15 Oktober, dua warga negara CIS (Commonwealth of Independent States) melakukan aksi teror di tempat latihan distrik militer Barat di wilayah Belgorod," ujarnya.
CIS atau Persemakmuran Negara-Negara Merdeka, adalah organisasi antar pemerintah regional yang dibentuk pada tahun 1991 antara republik-republik yang merupakan bagian dari Uni Soviet.
Saat ini CIS memiliki 9 anggota yakni, Armenia, Azerbaijan, Belarus, Kazakhstan, Kirgistan, Moldova, Russia, Tajikistan, dan Uzbekistan.
Lebih dari 200.000 orang telah wajib militer menjadi angkatan bersenjata Rusia sejak pengumuman mobilisasi parsial pada 21 September. Rancangan pengumuman tersebut memicu protes dan beberapa serangan terhadap kantor perekrutan.