PARBOABOA – Beberapa pabrikan otomotif dunia belakangan ini sudah menyematkan teknologi canggih pada mobilnya yang disebut dengan istilah teknologi autonomous.
Teknologi ini juga sering disebut sebagai sistem self-driving car, driveless car, atau ada juga yang menyebut dengan istilah robotic car.
Hal itu tidak melebih-lebihkan dimana pada level tertinggi dari sitem autonomous akan memungkinkan mobil dikendalikan oleh sistem komputer tanpa adanya operator di kabin kemudi mobil.
Bukan tidak mungkin nanti di masa depan, akan ada mobil yang yang bisa berjalan dengan sendiri sampai ke tujuan melalui kontrol jarak jauh.
Meski teknologi ini dipercaya mampu mengurangi risiko kecelakaan di jalan, namun pada kenyataannya justru beberapa kecelakaan disebabkan oleh penggunaan fitur otonomos ini. Halini dikarenakan pengguna mobil yang masih belum sepernuhnya memahami fitur atomatis pada kendaraanya. Fitur tersebut memiliki level mengacu tingkat otomatisasi yang sebanding lurus dengan tingkat keamanannya juga.
Dalam pengembangannya teknologi autonomous yang disematkan pada mobil memiliki level tertentu yang telah ditentukan oleh SAE International. Tingkatan itu untuk membedakan seberapa canggih dan majunya fitur autonomus tersebut.
Bagi pemilik kendaraan dengan fitur otonomos, sebaiknya memahami ada lima kategori atau level mobil, sesuai dengan yang sudah ditetapkan oleh National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA).
Level 0 : Tanpa Otomatisasi
Pada mobil dengan autonomous level 0 sama sekali tidak memiliki fitur otomatis. manusia masih sepenuhnya melakukan kontrol pada kendaraan, mulai dari kemudi, rem, gas. Namun, sudah dilengkapi dengan fitur peringatan.
Level 1 : Adaptive Cruise Control
Pada level ini, mobil disematkan teknologi otomatisasi untuk mengurangi kecepatan tergantung situasi lalu lintas. Sistem ini bisamembatu pengemudi untuk mengambil tindakan pengeraman secara tepat waktu dengan adanya sistem Adaptive Cruise Control (ACC), Parking Assistance with automated steering, dan Lane Keeping Assistance (LKA).
Level 2 : Mode Autonomous
Di level ini mobil sudah mampu mengatur kecepatan dan kemudi dengan otomatis, seperti melakukan percepatan, pengereman, dan pengendalian mobil, misalnya pada saat melaku di jalan tol.
Namun si pengemudi tetap butuh waspada dan memperhatikan jalannya untuk dapat mengambil tindakan yang tepat bilamana sistem bekerja tidak sesuai keadaan.
Di level ini, mobil-mobil yang menggunakan sistem Autopilot yang penamaannya berbeda-beda dari pabrikannya seperti Volvo Pilot Assist, Mercedes-Benz Drive Pilot, hingga Cadillac Super Cruise.
Level 3 : Otomatisasi Kondisional
Dalam level ini, sistem otomatis yang disematkan sudah dapat melakukan semua tugas megemudi yang dilakukan manusia. Mobil mampu memonitor lingkungan sekitar secara aktif dan bisa diaktifkan dalam semua kondisi.
Fitur autonomus level 3 bisa mengambil alih kemudi saat kondisi macet dengan batas kecepatan tertentu. Namun pengemudi juga harus siap menerima permintaan intervensi saat kondisi jalan kembali lancar.
Saat ini beberapa pabrikan siudah menyematkan fitur ini antara lain Audi dengan fitu Audi Al Traffic Jam Pilot.
Level 4 : Otomatisasi Tinggi
Mobil dengan level 4 autonomous sudah mampu berjalan sendiri saat kondisi normal, tapi disesuaikan dengan kondisi tertentu seperti cuaca buruk. Sebab jika ini terjadi pengemudi harus sudah siap mengambil alih kemudi.
Level 5 : Otomatisasi Penuh
Ini merupakan level sempurna untuk mobil autonomous. Bisa dibilang mobil akan berjalan dan nyetir sendiri, termasuk tahu kapan melakukan pengereman, mengatur kecepatan, hingga menyesuaikan dengan kondisi jalan. Pada level ini manusia hanya menjadi penumpang saja, tergantung ke mana tujuan mobil tersebut. Semua sudah digerakan dan dioperasikan oleh sistem autonomous.