PARBOABOA – Tekanan angin ban mobil adalah aspek penting untuk menjaga keamanan dan keselamatan berkendara. Namun, tak sedikit pula yang mengabaikan hal ini saat akan melakukan perjalanan.
Tekanan angin ban yang ideal memiliki dampak signifikan terhadap kenyamanan berkendara, keausan ban, dan stabilitas kendaraan secara keseluruhan.
Menurut Nationwide Mutual Insurance Company, produsen kendaraan merekomendasikan tekanan angin ban yang berbeda-beda tergantung pada jenis mobil dan ban yang digunakan.
Terdapat berbagai jenis tekanan angin ban pada kendaraan roda empat mobil, seperti tekanan angin ban ring 13, 14, 15, 16, dan 17, yang harus disesuaikan dengan karakteristik kendaraanmu. Secara umum, standar tekanan angin ban mobil berkisar antara 28 hingga 36 PSI.
Selain itu, diameter dan lebar ban juga memengaruhi besaran tekanan angin yang ideal. Jika tekanan angin tidak sesuai, akan berdampak negatif pada stabilitas kendaraan, sistem kemudi, handling, dan efisiensi bahan bakar.
Agar lebih memahaminya, berikut Parboaboa telah merangkum seputar tekanan angin ban mobil yang ideal dan cara memeriksanya. Simak ulasannya sampai selesai ya!
Cara Memeriksa Tekanan Angin Ban Mobil
Saat ini, terdapat berbagai jenis peralatan khusus untuk mengukur tekanan angin pada ban mobil. Peralatan ini ada dalam dua variasi, yakni analog dan digital.
Pengukur ban tipe analog memiliki bentuk silinder dengan penunjuk jam serta lingkaran jarum jam yang menampilkan satuan tekanan ban.
Sementara pengukur ban tipe digital juga memiliki karakteristik serupa. Perbedaannya, pengukur ban digital dilengkapi dengan fitur tambahan berupa angka numerik yang bisa menampilkan ukuran hingga desimal.
Ada beberapa cara memeriksa tekanan angin ban kendaraan roda dua, terlepas apakah alatnya manual atau otomatis, seperti:
- Lepaskan tutup pentil ban dan arahkan ujung alat ke pentil ban mobil. Pastikan keduanya terpasang dengan kokoh agar angin dalam ban tidak bocor sia-sia.
- Alat pengukur tekanan ban mobil akan secara otomatis menunjukkan angka tekanan ban kamu.
- Jika angka tekanannya terlalu tinggi, kurangi tekanan udara dalam ban hingga mencapai angka yang sesuai. Jika angka tekanannya terlalu rendah, tambahkan udara ke dalam ban.
- Disarankan untuk mengukur tekanan saat ban mobil dalam kondisi dingin, karena ban cenderung memuai ketika panas. Ini akan membantu menjaga akurasi pengukuran tekanan ban.
- Jika kamu harus mengukur tekanan saat ban masih hangat, tambahkan sekitar 1 psi ke tekanan yang kamu baca.
Faktor yang Mempengaruhi Tekanan Angin Ban Mobil
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi tekanan angin ban kendaraan roda dua, di antaranya:
1. Jenis Kendaraan
Setiap jenis kendaraan memiliki rekomendasi tekanan angin ban yang berbeda. Produsen kendaraan biasanya memberikan rekomendasi tekanan angin yang ideal untuk setiap model kendaraan mereka. Ini dipengaruhi oleh ukuran, bobot, dan desain kendaraan.
Penting untuk mengacu pada panduan pengguna kendaraan atau informasi yang disediakan oleh produsen untuk mengetahui tekanan angin yang tepat.
2. Jenis Ban
Jenis ban mobil yang digunakan juga mempengaruhi tekanan angin yang dianjurkan. Ban berbeda memiliki karakteristik yang berbeda, seperti ukuran, daya dukung beban, dan kekuatan konstruksi yang berbeda.
Rekomendasi tekanan angin ban biasanya disediakan oleh produsen ban. Penting untuk menggunakan rekomendasi yang sesuai dengan jenis ban yang dipasang pada kendaraan.
3. Beban Kendaraan
Beban yang diangkut oleh kendaraan juga berperan dalam menentukan tekanan angin yang tepat. Ketika kendaraan membawa beban yang lebih berat dari biasanya, tekanan angin ban perlu ditingkatkan untuk menjaga stabilitas dan kinerja kendaraan.
Sebaliknya, ketika beban kendaraan lebih ringan dari biasanya, tekanan angin dapat dikurangi sedikit.
4. Kondisi Jalan
Kondisi jalan dapat mempengaruhi tekanan angin ban. Jika kendaraan sering digunakan di jalan yang kasar atau berlubang, tekanan angin ban perlu diperhatikan dengan lebih cermat.
Jalan yang buruk dapat menyebabkan goncangan dan deformasi pada ban, sehingga mempengaruhi tekanan angin yang ideal.
5. Suhu Lingkaran
Suhu lingkungan juga berdampak pada tekanan angin ban. Udara panas akan membuat tekanan angin dalam ban meningkat, sedangkan udara dingin akan membuat tekanan angin dalam ban menurun.
Oleh karena itu, penting untuk memeriksa tekanan angin ban saat suhu lingkungan sedang normal atau mengacu pada rekomendasi yang disediakan oleh produsen untuk suhu tertentu.
Efek Tekanan Ban Mobil yang Tidak Sesuai
Berikut adalah beberapa risiko yang mungkin timbul akibat tekanan angin ban yang tidak ideal, di antaranya:
- Stabilitas mobil menjadi berkurang.
- Potensi ledakan ban sewaktu-waktu meningkat.
- Kemungkinan tergelincir ban mobil menjadi lebih tinggi.
- Kinerja pengereman mobil menjadi kurang optimal.
- Risiko kehilangan kendali saat melaju dengan kecepatan tinggi.
- Ban akan mengalami pengikisan yang tidak merata.
- Umur konstruksi ban menjadi lebih cepat rusak.
- Suspensi mobil dapat menjadi lebih keras dan kurang nyaman.
Daftar Standar Tekanan Angin Ban Mobil Berdasarkan Diameter Ban
Tekanan angin ban yang ideal pada kendaraan roda dua dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah diameter ban.
Berikut adalah standar tekanan angin yang sesuai untuk ban depan dan belakang pada berbagai ukuran ring ban mobil, di antaranya:
1. Tekanan Angin Ban Mobil Ring 14
Dimensi ban 165/65 R14
- Tekanan angin depan: 26-29 psi
- Tekanan ban belakang: 15-26 psi
Dimensi ban 165/70 R14
- Tekanan ban depan: 30-33 psi
- Tekanan ban belakang: 30-33 psi
Dimensi ban 175/50 R14
- Tekanan ban depan: 29-32 psi
- Tekanan ban belakang: 26-30 psi
Dimensi ban 175/60 R14
- Tekanan ban depan: 33-36 psi
- Tekanan ban belakang: 33-36 psi
Dimensi ban 185/65 R14
- Tekanan ban depan: 33-36 psi
- Tekanan ban belakang: 35-38 psi
2. Tekanan Angin Ban Mobil Ring 15
Ban mobil berdiameter 15 inci umumnya digunakan pada kendaraan seperti Honda Mobilio, Nissan Grand Livina, Mitsubishi Xpander, Toyota Avanza, dan lainnya. Berikut penjelasan rinci mengenai ukuran ban dan tekanan angin ban mobil ring 15 yang sesuai:
Dimensi ban 175/55, 175/60, 175/65 R15
- Tekanan angin depan: 30-32 psi
- Tekanan ban belakang: 30-32 psi
Dimensi ban 185/55, 185/60, 185/65 R15
- Tekanan ban depan: 30-33 psi
- Tekanan ban belakang: 30-33 psi
Dimensi ban 195/50, 195/55 R15
- Tekanan ban depan: 30-33 psi
- Tekanan ban belakang: 32-35 psi
Dimensi ban 195/60, 195/65, 235/70 R15
- Tekanan ban depan: 30-33 psi
- Tekanan ban belakang: 33-36 psi
3. Tekanan Angin Ban Mobil Ring 16
Tekanan angin ban mobil Innova, Toyota Yaris, Toyota Rush, Daihatsu Terios, dan lain-lain umumnya memiliki diameter ban sebesar 16. Berikut penjelasan daftar tekanan angin ban mobil ring 16:
Dimensi ban 185/55, 205/60 R16
- Tekanan ban depan: 30-33 psi
- Tekanan ban belakang: 30-33 psi
Dimensi ban 185/60, 185/65 R16
- Tekanan ban depan: 33-35 psi
- Tekanan ban belakang: 33-35 psi
Dimensi ban 205/60, 205/65, 215/65, 235/60 R16
- Tekanan ban depan: 33-35 psi
- Tekanan ban belakang: 33-36 psi
4. Tekanan Angin Ban Mobil Ring 17
Kendaraan seperti SUV, MPV, atau sedan sport sering menggunakan ban dengan diameter 17 inci. Mobil tersebut meliputi Toyota Fortuner, Honda CR-V, Mercedes-Benz E Class, dan lainnya. Berikut penjelasan tekanan angin ban mobil ring 17:
Dimensi ban 205/45, 205/55, 225/60, 225/65 R17
- Tekanan ban depan: 32-35 psi
- Tekanan ban belakang: 30-33 psi
Dimensi ban 205/60, 215/45, 215/50, 215/55 R17
- Tekanan ban depan: 33-36 psi
- Tekanan ban belakang: 33-36 psi
Cara Menjaga Tekanan Angin Ban Mobil yang Tepat
Tentunya kamu menginginkan mobil yang memberikan kenyamanan dan keamanan saat dikemudikan, bukan?
Untuk mencapai hal ini, penting bagi kamu untuk rutin memeriksa dan memastikan kondisinya telah sesuai dengan standar tekanan angin ban mobil agar terhindar dari situasi yang tidak diinginkan. Beberapa cara yang bisa dilakukan adalah:
1. Periksa Tekanan Ban Secara Rutin
Lakukan pemeriksaan tekanan angin ban secara rutin, idealnya setidaknya sekali sebulan. Gunakan alat pengukur tekanan angin yang akurat untuk memeriksa tekanan pada setiap ban, termasuk ban cadangan.
Pastikan kendaraan berada dalam keadaan dingin saat melakukan pengukuran, karena panasnya menggunakan kendaraan dapat mempengaruhi tekanan angin.
2. Rujuk Rekomendasi Produsen
Periksa panduan pengguna kendaraan atau informasi yang diberikan oleh produsen kendaraan untuk mengetahui tekanan angin yang direkomendasikan untuk kendaraan.
Hal ini biasanya terdapat pada stiker di pintu pengemudi, sisi dalam tutup bensin, atau dalam buku manual kendaraan. Pastikan selalu mengikuti rekomendasi yang sesuai dengan jenis kendaraan dan ban yang digunakan.
3. Sesuaikan Tekanan Angin
Jika tekanan angin ban terlalu rendah, tambahkan angin menggunakan kompresor udara atau pompa angin yang sesuai.
Jika tekanan angin terlalu tinggi, lepaskan sedikit angin dengan hati-hati menggunakan alat penekan katup ban. Pastikan untuk menggunakan alat yang tepat agar tidak merusak katup ban.
4. Perhatikan Suhu Lingkungan
Suhu lingkungan dapat memengaruhi tekanan angin ban. Ketika suhu meningkat, tekanan angin dalam ban cenderung naik, dan sebaliknya.
Periksa dan sesuaikan tekanan angin ban jika suhu lingkungan ekstrem atau berbeda dari suhu normal. Rujuk informasi yang diberikan oleh produsen mengenai penyesuaian tekanan angin berdasarkan suhu.
5. Periksa Kondisi Ban
Selain memeriksa tekanan angin, periksa juga kondisi ban secara keseluruhan. Perhatikan adanya aus, retak, atau benjolan pada permukaan ban.
Ban yang dalam kondisi buruk dapat mempengaruhi tekanan angin dan performa keseluruhan kendaraan. Jika ada kerusakan pada ban, segera perbaiki atau ganti dengan ban yang sesuai.
6. Jaga Beban Kendaraan
Jika Anda membawa beban yang lebih berat dari biasanya, sesuaikan tekanan angin ban sesuai dengan rekomendasi produsen untuk beban tersebut.
Pastikan tekanan angin pada ban mobil telah sesuai dan cukup untuk menopang beban dengan aman dan menjaga stabilitas kendaraan.
Demikian penjelasan tentang standar tekanan angin pada ban mobil, lengkap dengan cara memeriksanya. Jangan lupa melakukan pemeriksaan rutin untuk menjaga performa kendaraan tetap prima.
Editor: Juni