PARBOABOA, Jakarta - Mundurnya Mahfud MD dari posisi Menko Polhukam memantik diskusi seputar sosok penggantinya. Suksesor idealnya dianggap perlu punya latar belakang serupa dengan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu.
Mahfud sendiri merupakan seorang yang berlatar belakang politisi, akademisi sekaligus pakar hukum. Lantas, siapa sosok dengan track record serupa mengganti posisi Mahfud?
Pengamat Politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin membeberkan beberapa nama potensial. Mereka adalah dua orang pakar hukum tata negara Indonesia, yaitu Yusril Ihza Mahendra dan Jimly Asshiddiqie.
Menurut Ujang, dengan pengalaman panjang yang dimiliki, dua sosok ini akan mampu menahkodai tugas berat di Menko Polhukam untuk meneruskan sekaligus memperbaiki apa yang telah dilakukan Mahfud.
"Karna kalau kita lihat latar belakang Pak Mahfud MD, dia yang politisi, dia yang akademisi, dia yang pakar hukum, maka penggantinya yang pas dan cocok dari akademisi juga dari politisi dan pakar hukum," kata Ujang kepada PARBOABOA, Jumat (2/2/2024).
"Yang setara dengan Pak Mahfud MD kualitasnya, yaitu Prof Jimly Asshiddiqie dan Pak Yusril Ihza Mahendra, kan itu," tambahnya.
Meski Yusril kata Ujang terikat dengan kepentingan politik karena berstatus pimpinan sebuah partai, namun ia punya keahlian. Demikian Jimly, juga punya pengalaman panjang di pemerintahan.
"Mereka berdua betul-betul ahli, mengerti, paham dan punya banyak pengalaman," kata Ujang.
Namun begitu, keputusan sesunggunya nanti akan bergantung pada Presiden Jokowi. Termasuk, apakah harus memilih seorang mantan tentara sebagaimana isu yang berhembus selama ini.
"Bisa juga sih nanti yang ganti mantan tentara, tergantung Jokowi. Jadi siapa penggantinya hanya Jokowi dan Tuhan yang tahu."
Mantan tentara yang dimaksud merujuk ke beberapa orang, salah satunya Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Spekulasi itu menguat pasca Presiden Jokowi bertemu AYH di sebuah Rumah Makan di Yogyakarta, Minggu (28/1/2024).
Bahkan pertemuan itu dikaitkan dengan persiapan rushuffle kabinet seriring menguatnya isu pengunduruan diri Mahfud MD sebagai Menko Polhukam.
Tak hanya itu, dalam konteks politik, pertemuan tersebut ditafsir sebagai bentuk kedekatan Jokowi dengan Demokrat setelah sebelumnya agak berjarak, persis ketika presiden masih berada di bawah kendali PDIP.
Mahfud sendiri resmi mengundurkan diri dari Menko Polhukam, Kamis (1/2/20204). Alasan ia mengundurkan diri karena ingin menjaga netralitas dan menghindari intervensi politik dalam kapasitasnya sebagai calon wakil presiden (Cawapres).
Editor: Rian