PARBOABOA, Pematangsiantar - Maskapai China Eastern telah mengkonfirmasi bahwa tak satupun penumpang selamat dalam kecelakaan pesawat Boeing 737-800 yang terjadi pada Senin (22/3) kemarin.
Seperti dikabarkan sebelumnya, pesawat Boeing 737 tersebut melakukan penerbangan komersial dari Kota Kunming ke Guangzhou dengan membawa 132 penumpang dan awak pesawat. Namun pesawat seketika hilang kontak dengan kontrol lalu lintas udara dan dilaporkan telah jatuh di wilayah pegunungan di dekat kota Wuzhou, wilayah Guangxi.
Awalnya dikabarkan jika pesawat tersebut membawa 133 penumpang, namun belakangan dikonfirmasi jika pesawat hanya membawa 132 orang dalam penerbangan tersebut.
Berita selengkapnya dapat dibaca di: Bawa 133 Penumpang, Pesawat Boeing 737 Milik China Kecelakaan
Masyarakat yang tinggal dekat dengan lokasi melihat pesawat tersebut menukik dari ketinggian, sebelum menghantam perbukitan dan meledak, hingga menyebabkan kebakaran di sekitar lokasi.
Tak berselang lama setelah kejadian, petugas penyelamat langsung diterjunkan ke lokasi kejadian. Serpihan pesawat ditemukan berserakan saat menuju lokasi, namun kondisi medan yang curam dan dipenuhi tumbuhan yang lebat menyebabkan petugas penyelamat kesulitan untuk sampai di lokasi.
Pencairan kemudian dilanjutkan hari ini Selasa (22/3), namun hingga saat ini belum ada satupun jasad penumpang yang ditemukan
"Puing-puing pesawat ditemukan di tempat kejadian, tetapi sampai sekarang, tidak ada satu pun dari mereka yang kehilangan kontak telah ditemukan," ujar penyiar di televisi pemerintah China, CCTV pada Selasa pagi.
Saat ini petugas yang dikerahkan menuju lokasi tengah berjuang untuk menemukan para korban beserta mencari kotak hitam pesawat tersebut, agar penyebab kecelakaan ini dapat diungkap.
Kecelakaan ini menjadi yang terburuk yang pernah terjadi di China dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, oleh karena itu Presiden Xi Jinping meminta agar penyelidikan segera dilakukan. Selain itu sang presiden juga mengimbau tindakan tegas harus dilakukan untuk memperkuat sistem keamanan penerbangan China.
Sementara itu, keluarga para korban langsung berdatangan ke bandara Guangzhou menanti kepastian kabar saudara mereka yang menjadi penumpang pesawat tersebut.