PARBOABOA, Jakarta - Vladimir Putin sepertinya masih ingin mempertahankan kursi kepresidenannya.
Dia dikabarkan akan ambil bagian dalam pemilihan umum Maret 2024 untuk masa jabatan hingga 2030.
Narasumber yang tak menyebutkan namanya, memprediksi, Putin yang pada 7 Oktober nanti genap berusia 71 tahun, akan mengumumkannya pada November mendatang.
Bahkan, banyak diplomat, mata-mata, dan pejabat memperkirakan Putin akan tetap berkuasa seumur hidup.
Selain itu, beredar kabar bahwa terdapat skenario lain yang mungkin akan dilakukan Putin untuk memuluskan jalannya mempertahankan kursi presiden.
Hal ini mengingat undang-undang Rusia mengatur bahwa seorang presiden hanya dapat menjabat sebanyak dua periode berturut-turut.
Namun, ketika dikonfirmasi ke juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, dia justru mengaku tidak tahu apa-apa tentang rencana mengumumkan pencalonan Putin.
Meski demikian, pada bulan lalu, Peskov mengatakan jika Putin memutuskan untuk mencalonkan diri, maka tidak ada yang mampu bersaing dengannya.
Hingga saat ini, belum ada konfirmasi apa pun mengenai rencananya untuk mencalonkan diri dalam pemilihan presiden 2024.
Perjalanan Karier Presiden Putin
Sejarah kepemimpinan Putin di Rusia, dimulai pada 31 Desember 1999 dimana dia menjadi pelaksana jabatan setelah Presiden Boris Yeltsin mundur.
Selanjutnya, Putin ambil bagian dalam pemilihan presiden 2000 dan menang setelah mengalahkan lawannya dari Partai Komunis, Gennady Zyuganov.
Putin kembali mencalonkan diri sebagai presiden dan menang pada pemilihan umum 2004 dengan perolehan suara sebesar 72 persen.
Selanjutnya, lantaran dibatasi oleh konstitusi, Putin tidak dapat mencalonkan diri sebagai presiden. Pemilihan presiden 2008 pun dimenangkan oleh Dmitry Medvedev.
Di bawah kepemimpinan Medvedev, Putin menduduki kursi perdana menteri.
Pada September 2011, Putin kembali mengumumkan akan turut serta dalam pemilihan presiden.
Dia pun memenangkan pemilihan presiden Maret 2012 dengan perolehan suara mencapai 64 persen.
Selanjutnya, pada pemilihan presiden 2018, Putin kembali terpilih untuk memimpin Rusia hingga akhir masa jabatan pada pemilu 2024 nanti.