PARBOABOA, Jakarta - Departemen Kehakiman Amerika Serikat (AS) menugaskan FBI untuk menggeledah rumah kedua Presiden Joe Biden di Delaware pada Rabu (1/2/2023). Penggeledahan itu terkait penyelidikan penyimpanan dokumen rahasia milik negara.
Pengacara pribadi Joe Biden, Bob Bauer, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pencarian direncanakan dan dilakukan dengan dukungan penuh dan kerja sama Biden.
"Di bawah prosedur standar DOJ (Departement Of Justice), untuk kepentingan keamanan dan integritas operasional, DOJ berusaha melakukan pekerjaan ini tanpa pemberitahuan publik terlebih dahulu, dan kami setuju untuk bekerja sama," kata Bauer dikutip dari Reuters.
Namun, Bauer belum menjelaskan mengenai ada tidaknya dokumen rahasia negara yang ditemukan di rumah kedua Biden ini.
"Kami akan mendapatkan informasi lebih lanjut di akhir pencarian hari ini," tutur dia.
Penggeledahan rumah Joe Biden juga pernah dilakukan oleh FBI di Wilmington, Delaware, pada Jumat (20/1/2023) lalu. Penyidik AS menemukan dokumen- rahasia negara ketika menjabat di senat AS mewakili Delaware dari 1973 hingga 2009 hingga saat menjadi Wakil Presiden AS pada 2009-2017.
Menurut peraturan AS, dokumen rahasia atau materi kepresidenan lainnya seharusnya diserahkan ketika mereka lengser.
Menghapus atau menyimpan materi rahasia negara dengan sengaja atau tidak di AS adalah tindakan melanggar hukum. Meski begitu, sejauh ini belum ada mantan presiden atau wakil presiden yang dipidana akibat masalah ini.
