Pelabuhan Tigaras Terapkan Sistem Tiket Online Selama Nataru, Apa Kata Pengunjung? 

Kondisi antrian mobil di Pelabuhan Tigaras yang hendak menyebrang ke Simanindo. (Foto: PARBOABOA/Janaek Simarmata)

PARBOABOA, Pematang Siantar – Penerapan sistem tiket online di Pelabuhan Tigaras, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun, nampaknya berhasil mengatasi pembludakan selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023/2024.

Sistem yang berlaku sejak awal November 2023 ini telah mengurangi jumlah kendaraan di pelabuhan, memberikan pengendalian yang efektif terhadap area parkir, dan menjaga kelancaran jalur penyeberangan.

Para penumpang yang hendak menyebrang dari Tigaras menuju Simanindo, tidak perlu lagi mengantri di Pelabuhan. Mereka dapat mengatur waktu keberangkatan sesuai dengan jadwal tiket yang telah dipesan.

Meski begitu, pembelian tiket online di Pelabuhan Tigaras dinilai masih belum optimal. Asri, penumpang dari Pematang Siantar, mengeluh bahwa ia masih harus mengisi ulang data untuk melakukan penukaran tiket.

“Sia sia aja beli tiket online tapi sampai sini malah nulis data ulang secara manual untuk penukaran tiket,” ungkapnya kepada PARBOABOA, Jumat (29/12/2023).

Asri membandingkan pengalaman ini dengan penggunaan Kapal Ferry Ihan Batak rute Ajibata-Ambarita, di mana tiket online yang sudah dipesan sebelumnya hanya perlu disaring dan dicetak pada saat masuk.

“Tidak lagi menulis ulang, tiket masuk langsung di cetak oleh mesin,” pungkasnya.

Pun begitu dialami oleh Iga, penumpang asal Pematang Siantar. Dirinya bahkan sampai terlambat menyebrang karena pengisian data tersebut. Ia kemudian ditahan selama sekitar satu jam dengan alasan akan diberangkatkan pada kapal berikutnya.

Padahal, kata Iga, kapal yang seharusnya dinaiki belum berangkat dan masih menyusun parkiran mobil di dalam kapal. Jika tidak terlalu lama dalam pengisian data, masih memungkinkan untuk naik. 

“Kalau kapal sudah berangkat ya kami terima terlambat, ini masih nyusun parkirnya masa gak bisa ditunggu sebentar,” tuturnya.

Berbeda dengan Asri dan Iga, Hotlan Butar-butar, seorang penumpang dari Kota Medan, mengaku terbantu dengan adanya sistem ini, karena lebih mudah mengatur waktu keberangkatan dari Medan ke Tigaras. 

“Jadi kami sampai Pelabuhan tidak menunggu lama lagi untuk penyebrangan, karena sudah tau jamnya,” ungkap Hotlan.

Jadwal Penyebrangan dan Sistem Pembayaran

Jadwal penyebrangan kapal ferry di Pelabuhan Tigaras yang biasanya dimulai pukul 07.00 - 20.00 WIB dengan dua armada dan 14 trip, mengalami perubahan menjelang akhir tahun. 

Anggota Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Penyebrangan (KSOPP) Danau Toba Wilayah Kerja Tigaras, Budianto, menyatakan bahwa mulai 22 Desember 2023, jam penyebrangan diperpanjang hingga pukul 23.59 WIB, dengan empat keberangkatan tambahan.

“Jadi mulai semalam dan kemungkinan sampai libur nataru selesai akan tetap melakukan waktu keberangkatan pukul 07.00 WIB sampai 23.59 WIB dengan jumlah 18 trip, bahkan kemungkinan lebih,” jelas Budianto kepada PARBOABOA, Sabtu (23/12/2023). 

Di sisi lain, Port Captain Pelabuhan Tigara, Wiwik, mengungkapkan bahwa pembelian tiket yang dapat dilakukan secara online mempermudah calon penumpang untuk memilih jadwal keberangkatan jauh hari sebelumnya. 

Dengan demikian, calon penumpang tidak perlu khawatir kehabisan tiket, karena website tersebut menyediakan informasi lengkap mengenai jam keberangkatan dan ketersediaan tiket.

Meskipun pembelian tiket online telah diberlakukan, pembelian tiket secara langsung dengan pembayaran tunai tetap dapat dilakukan di lokasi Pelabuhan. 

Sementara pembayaran tiket secara online dapat dilakukan melalui Bank BRI, BRI Virtual Account, aplikasi DANA, OVO, dan Link Aja.

Namun, jika terjadi kesalahan dalam pembelian tiket, seperti kesalahan arah pulang, pengembalian pembayaran tiket tidak dapat dilakukan.

“Kami belum menerapkan sistem refund disini,” tegas Wiwik.

Wiwik menambahkan, kapal dengan kapasitas 12 mobil pribadi dapat mengalami pengurangan kapasitas jika terdapat truk atau bus di dalamnya. Satu truk atau bus dihitung sebagai dua mobil pribadi.

Demi menunjang keselamatan penumpang, kapal ferry ini juga difasilitasi rompi pelampung sekitar 100 lebih, empat liferaft  dengan kapasitas 25 orang, dan satu sekoci dengan kapasitas delapan orang. 

Untuk kenyamanan, juga terdapat satu kamar mandi. Sayangnya, belum tersedia fasilitas ruang laktasi dan jalur khusus disabilitas, menimbang waktu penyebrangan hanya kurang lebih 30 menit.

“Kami berharap secepatnya pemerintah menyediakan fasilitas ruang laktasi dan jalur khusus penyandang disabilitas pada kapal,” ucapnya.

Sementara itu, pengamanan di Pelabuhan Tigaras dilakukan melalui Pos Terpadu yang melibatkan petugas dari kepolisian, Tentara, Satuan Polisi Pamong Praja, Dinas Kesehatan, dan Dinas Perhubungan. 

Menurut S Tampubolon, Kapolsek Dolok Pardamean, pos terpadu ini bertugas menjaga keamanan, ketertiban, dan kesehatan masyarakat yang melakukan penyebrangan, mulai dari 22 Desember 2023 hingga 2 Januari 2024. 

“Kami berharap tidak ada yang menyalahi aturan sehingga semuanya tetap aman,” tuturnya.

Editor: Aprilia Rahapit
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS