PARBOABOA - Di balik keriuhan kota, serta kemegahan alam yang memukau dari Gunung Fuji hingga hutan bambu Arashiyama, tersembunyi rahasia luar biasa dari negara Jepang, yaitu umur panjang warganya.
Negeri Sakura ini tidak hanya terkenal dengan teknologi canggih dan budaya yang kaya, tetapi juga dengan jumlah warga lanjut usia yang sangat tinggi. Banyak dari mereka yang melewati usia 100 tahun, terutama di Okinawa.
Pulau yang terletak di selatan Jepang ini dikenal sebagai blue zone, di mana penduduknya memiliki umur panjang dan kesehatan yang baik.
Menurut studi yang dilaporkan oleh World Economic Forum, faktor penting dalam kesehatan dan umur panjang penduduk Okinawa adalah bersosialisasi.
Dr. Bradley Willcox, ahli geriatri dari Universitas Hawaii, telah meneliti populasi ini bersama saudara kembarnya, Craig, antropolog dari Universitas Internasional Okinawa, selama lebih dari dua dekade.
Dikutip dari World Economic Forum, Dr. Willcox mengungkapkan beberapa rahasia di balik umur panjang dan kesehatan ala Okinawa, yang menekankan pada prinsip ‘keseimbangan’.
Berlatih 'hara hachi bu', Makan untuk Kesehatan dan Olahraga
Penduduk Okinawa mengikuti prinsip 'hara hachi bu', sebuah filosofi yang menganjurkan makan hingga merasa 80% kenyang.
Mereka menjaga tubuh layaknya kuil yang suci, untuk menghindari pencemaran tubuh dengan alkohol atau rokok berlebih.
Selain itu, mereka juga menjalani gaya hidup aktif, dengan keseimbangan asupan dan pengeluaran kalori yang cenderung akan membakar lebih banyak lemak.
Pola makan masyarakat Okinawa kaya akan tumbuhan dan tidak tinggi kalori, termasuk mengonsumsi lebih dari satu kilogram sayuran, buah-buahan, dan kacang-kacangan seperti kedelai setiap hari.
Ubi jalar dan roti menjadi sumber karbohidrat utama, karena memiliki indeks glikemik yang rendah dan kaya akan senyawa flavonoid yang mendukung kesehatan umum dan bisa memperlambat proses penuaan.
Bersikap Positif dan Temukan 'ikigai' Sebagai Tujuan Hidup
Setiap centenarian atau orang berusia seratus tahun atau lebih cenderung memiliki sikap yang sangat positif.
Mereka umumnya optimis dan menjalani hidup dengan santai serta tanpa banyak beban. Banyak dari mereka menemukan kebahagiaan dalam kegiatan sehari-hari dan percaya bahwa menikmati hidup semakin penting seiring bertambahnya usia.
Sebagian besar juga memiliki 'ikigai', sebuah istilah Jepang yang berarti 'tujuan hidup'.
Misalnya, ada seorang pria berusia 102 tahun yang ikigai-nya adalah merawat dua ekor sapi jantan yang sangat dihargai. Dia mengunjungi dan merawat sapi-sapi tersebut setiap hari.
Bagi orang lain, ikigai bisa berupa dedikasi terhadap keluarga atau komitmen terhadap keyakinan yang mereka anut.
Tidak ada Pensiun
Di Okinawa, konsep 'pensiun' seperti yang umum dikenal di banyak negara, justru tidak ada. Warga di kota ini cenderung terus melanjutkan pekerjaan mereka seumur hidup.
Sebagai contoh, jika seseorang adalah petani, dia akan terus bertani meskipun telah mencapai usia yang biasanya dianggap sebagai masa pensiun.
Menurut mereka, berhenti melakukan kegiatan yang selama ini dilakukan, terutama yang dinikmati dan memberikan tujuan, dapat menyebabkan penurunan kesehatan secara cepat.
Oleh karena itu, penting untuk tetap terlibat dalam aktivitas tersebut. Pendekatan ini sangat membantu tidak hanya mencapai kepuasan hidup tetapi juga mengurangi biaya kesehatan.
Bergabung dengan grup sosial 'moai'
Penduduk Okinawa, yang memiliki keluarga besar dan jaringan dukungan sosial yang kuat dalam komunitas erat di mana semua orang saling kenal, sering mengadakan pertemuan sosial dalam kelompok yang disebut 'moai'.
Dalam pertemuan tersebut, wanita biasanya berbicara sambil minum teh hijau dan menikmati makanan penutup, sedangkan pria sering merokok dan minum alkohol, yang mungkin mempengaruhi umur mereka yang tidak sepanjang para wanita.
Meskipun Okinawa merupakan daerah dengan pendapatan terendah di Jepang, biaya perawatan kesehatannya yang rendah sebagian besar disebabkan oleh kesehatan baik penduduknya dan kecenderungan mereka untuk bersosialisasi.
Hal ini dimanfaatkan dengan baik sejak peluncuran Program Asuransi Perawatan Jangka Panjang nasional pada tahun 2000.
Program yang termasuk penitipan berbayar untuk orang dewasa ini, efektif menurunkan biaya kesehatan jangka panjang, dengan peran penting koneksi sosial dalam meningkatkan kebahagiaan dan kesehatan warga.
Mengurangi Stres dan Pikiran
Masyarakat Okinawa memiliki pendekatan yang lebih santai terhadap waktu, mereka seringkali memulai aktivitas tidak tepat waktu namun tetap menyelesaikan pekerjaan.
Selain itu, mereka juga memiliki ketahanan terhadap stres, yang telah diasah dalam menghadapi berbagai tragedi sepanjang sejarah.
Penelitian terbaru di Hawaii menemukan bahwa, satu salinan gen FOXO3A dari salah satu orang tua bisa meningkatkan peluang hidup hingga usia 100 tahun dua hingga tiga kali, sebuah gen yang terkait dengan umur panjang.
Gen ini dianggap melindungi dari penyakit dan stres, dan masyarakat Okinawa memiliki proporsi yang lebih tinggi dari gen ini, memanfaatkannya secara maksimal dalam mendukung umur panjang mereka.
Menjalankan Spiritualitas
Penduduk Okinawa menggabungkan kedalaman spiritualitas dan praktik agama dalam kehidupan sehari-hari.
Mereka secara rutin mengunjungi dan berkomunikasi dengan makam nenek moyang sebagai bagian dari tradisi piknik tahunan untuk mempertahankan hubungan kuat antargenerasi.
Kebanyakan penduduk mempraktikkan agama asli berbasis animisme, yang artinya percaya pada energi spiritual dalam segala sesuatu.
Tradisi agama, yang umumnya dipimpin oleh wanita sebagai pendeta, meliputi meditasi dan doa di hutan suci untuk kesehatan dan perdamaian.
Meskipun terdapat pengaruh Buddha, agama asli masih sangat dominan. Pendeta wanita di setiap desa sangat harmonis dengan alam, termasuk di antara wanita paling sehat dan kuat yang dikenal.
Editor: Beby Nitani