PARBOABOA, Pematang Siantar- Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Pematang Siantar masih menunggu proses pencairan anggaran untuk perbaikan dan pemeliharaan sejumlah ruas jalan yang rusak di kota itu.
Menurut Kepala Bidang (Kabid) Jalan dan Jembatan PUPR Pematang Siantar, Rado Hotrin Simatupang, total anggaran untuk Dinas PUPR sebesar Rp28 miliar. Anggaran ini untuk seluruh pengerjaan proyek di dinas tersebut.
"Anggaran yang didapatkan dari DPA (dokumen pelaksanaan anggaran) yang berasal Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemko 2023 akan dibagi menjadi dua, baik jalan dan jembatan. Dan kami masih menunggu itu," ujarnya kepada Parboaboa ditemui di ruang kerjanya, Jumat (28/4/2023)
Rado menjelaskan, jalan rusak ringan di Kota Pematang Siantar sepanjang 23.931 kilometer, jalan rusak berat 25.513 kilometer dan jalan rusak sedang 41.370 kilometer.
"Dan akan dilakukan perbaikan pada tahun 2023 ini,” ucapnya.
Ia menjelaskan, Dinas PUPR juga telah menetapkan tiga titik prioritas untuk perbaikan dan pemeliharaan ruas jalan dalam kondisi rusak berat.
"Untuk prioritas pastinya kita dahulukan yang rusak berat dan ada tiga titik, Jalan Rakutta Sembiring, Jalan Ahmad Yani, dan Jalan Singosari, untuk dalam waktu dekat," ucapnya.
Rado melanjutkan, saat ini jalan tersebut dalam masa pemeliharaan dan menjadi tanggung jawab rekanan Dinas PUPR. Sehingga , kata dia, apabila pada ruas-ruas jalan tersebut terdapat kerusakan seperti retak permukaan dan amblas dalam pemantauan mereka.
"Amblas dan kerusakan lainnya akan ditindaklanjuti oleh rekanan, kita tetap berkoordinasi dengan mereka," pungkasnya.
Sebelumnya, masyarakat Kota Pematang Siantar mengeluhkan masih banyaknya ruas jalan yang belum mendapatkan perbaikan dan pemeliharaannya dari Dinas PUPR, salah satunya di Jalan Ahmad Yani.
Salah satunya Martin Sitinjak (30), warga Kecamatan Siantar Timur yang meminta pemerintah melalui dinas terkait memperbaiki jalan yang rusak tersebut.
"Asal jelas aja perbaikannya, jangan sampai ada yang ambil kesempatan saat perbaikan berlangsung, kalau bisa dibuat plang proyeknya nanti," katanya kepada Parboaboa, Jumat (28/4/2023).
Martin menyebut, pemerintah seharusnya bergerak cepat memperbaiki, karena jalan tersebut termasuk jalan utama. Apalagi di jalan tersebut, volume kendaraan dengan tonase besar cukup tinggi.
"Tengok aja jalannya aja sudah terkelupas, belum lagi masyarakat yang ugal-ugalan menghindari kendaraan berat yang melintas, takut aja jadi banyak kecelakaan, apalagi pihak Kepolisian tidak ada di sini untuk menertibkan," katanya.
Martin juga mengingatkan perbaikan jalan yang dilakukan pemerintah harus tepat sasaran dan tidak membuat aktivitas masyarakat terganggu karena perbaikan tersebut.
"Kalau bisa disegerakan, soalnya ini juga kan jalan utama, banyak aktivitas masyarakat yang berada di sini," tegasnya.