PARBOABOA – PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia) secara resmi mengumumkan pembentukan Satgas Anti Mafia Bola di Jakarta pada Rabu (20/9). Satuan tugas ini melibatkan beberapa tokoh terkemuka, termasuk jurnalis senior Najwa Shihab.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengungkapkan bahwa pihaknya telah mendapatkan persetujuan dari Presiden RI Joko Widodo untuk membentuk satgas independen ini.
Erick juga menyatakan bahwa pembentukan satgas akan menjadi topik pembicaraan antara Presiden Jokowi dan Presiden FIFA, Gianni Infantino, pada pertemuan mereka yang direncanakan pada bulan November mendatang.
"Dalam pertemuan pagi tadi, saya dan Presiden Joko Widodo berdiskusi tentang hal ini. [Pembentukan Satgas] akan menjadi topik diskusi antara Presiden Joko Widodo dan Presiden FIFA, selain pembicaraan tentang training center di IKN dan Piala Dunia [U-17]," kata Erick di Jakarta pada Rabu (20/9).
Satgas Anti Mafia Bola yang dibentuk oleh PSSI terdiri dari berbagai kalangan, termasuk Maruarar Sirait (politikus PDIP), Najwa Shihab (jurnalis), Akmal Marhali (koordinator Save Our Soccer), dan Ardan Adiperdana (mantan Ketua BPKP).
Erick mengungkapkan bahwa penunjukan tokoh-tokoh yang dikenal luas ini adalah saran yang diberikan oleh Presiden Jokowi kepada dirinya.
Erick Thohir kemudian menunjuk Maruarar Sirait untuk memimpin Satgas Anti Mafia Bola. Dengan pengalaman Maruarar sebagai Ketua Steering Committee Piala Presiden dalam empat edisi (2015, 2017, 2018, dan 2019), Erick yakin bahwa satgas ini akan dapat bekerja dengan efektif.
"Kami ingin menerapkan prinsip good corporate governance dalam pengelolaan dana di PSSI, seperti halnya pengelolaan dana di PSSI. Saya telah berdiskusi dengan Presiden, dan beliau mendukung tokoh-tokoh publik yang terwakili untuk menjadi kekuatan progresif dalam beberapa bulan ke depan," ujar Erick.
Satgas Anti Mafia Bola yang dibentuk oleh PSSI memiliki tujuan serupa dengan satgas yang dibentuk oleh Mabes Polri (Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia).
Oleh karena itu, Erick meyakinkan bahwa kedua badan ini akan bekerja sama untuk mempercepat pengungkapan kasus-kasus yang terkait dengan tindakan tidak sah dalam dunia sepak bola nasional.
"Nantinya, kami akan bekerja sama. Hasil laporan dari satgas ini juga akan disampaikan langsung kepada Presiden, dan tidak mustahil bahwa kami akan memiliki akses untuk melaporkan hasil kerja kami kepada FIFA," ungkap Erick.
Maruarar Sirait, yang ditunjuk sebagai ketua satgas, menyatakan bahwa satgas ini mendapatkan dukungan dari PSSI, pemerintah, dan FIFA.
Mereka berkomitmen untuk menjadi bagian penting dalam upaya meningkatkan transparansi dan transformasi sepak bola nasional.
"Kami berkomitmen untuk tidak mengecewakan, tidak gentar, tidak takut, dan tidak memihak. Kami akan melibatkan auditor yang tepercaya dan menjalin komunikasi yang baik dengan pihak Kepolisian dan Kejaksaan jika kami harus mengungkap kasus-kasus yang melibatkan pelanggaran hukum," kata Maruarar.
Editor: Michael