PARBOABOA - Di balik kebangkitan Manchester City sejak satu dekade yang lalu, terdapat sosok konglomerat asal Uni Emirat Arab, Sheikh Mansour bin Zayed Al Nahyan.
Selain menjadi anggota Dewan Perminyakan Agung, Sheikh Mansour adalah seorang pebisnis sekaligus politikus yang paling berpengaruh di Timur Tengah.
Tak bisa dipungkiri bahwa Manchester City kini menjadi salah satu tim jempolan di daratan Eropa. Hal itu terbukti lewat prestasi mereka yang mampu mencapai final Liga Champion musim lalu. Bahkan, di musim ini mereka menjadi salah satu kandidat terkuat untuk menjadi finalis Liga Champion.
Kesuksesan The Citizen tentu tak lepas dari sosok yang bekerja di balik layar, bisa dibilang yang benar-benar melatarbelakangi semua hal terjadi.
Dirangkum Parboaboa dari berbagi sumber, berikut profil Sheikh Mansour bin Zayed Al Nahyan yang mencakup karier politik, kekayaan, hingga kontroversi terbarunya.
Profil Sheikh Mansour
Sheikh Mansour lahir pada 20 November 1970 di Emirat Abu Dhabi. Ia berangkat ke Amerika Serikat untuk melanjutkan pendidikannya di bidang politik dan berhasil lulus pada tahun 1993.
Ia merupakan putra Sheikh Zayed bin Sultan Al-Nahyan, penguasa emirat Abu Dhabi di periode 1966 hingga 2004, dan presiden Uni Emirat Arab pada 1971-2004.
Ibu Sheikh Manspur bernama Sheikha Fatima binti Mubarak Al Ketbi dan dia memiliki lima saudara kandung, diantaranya adalah Putra Mahkota Mohammed , Hamdan , Hazza , Tahnoun , dan Abdullah.
Dia memiliki saudara tiri tertua bernama Khalifa yang menjadi penguasa Abu Dhabi sekaligus Presiden Uni Emrat Arab pada tahun 2004, tepat setelah kematian ayahnya.
Karier Politik
Karier Sheikh Mansour pada bidang politik bermula saat dirinya ditunjuk sebagai Kepala Kantor Kepresidenan pada tahun 1997. Kala itu, ayahnya Zayed II adalah presiden pertama UEA.
Setelah kematian sang Ayah, Mansour diangkat sebagai Menteri Utama oleh sang kakak, Khalifah II. Selain itu, ia juga menjabat di sejumlah posisi di Abu Dhabi untuk mendukung kakaknya, Putra Mahkota Mohammed bin Zayed Al Nahyan.
Pemilik Klub Manchester City
Kepemilikian Sheikh Mansour atas The Citizen bermula pada tahun 2008. Kala itu, ia membeli saham Manchester City sebanyak 90 persen dari Thaksin Sinawatra senilai Rp 1,6 triliun.
Kemudian, di tahun berikutnya, ia membeli secara utuh saham yang tersisa hingga mencapai 100 persen memiliki Manchester City.
Kepemilikannya atas klub tersebut tentu membuahkan hasil. Performa The Citizen kian ditakuti tim lain lantaran mendatangkan berbagi pemain bintang dengan harga fantastis.
Sejak kehadiran Mansour, Man City tercatat telah memenangkan lima trofi Liga Inggris hingga akhir musim 2020/2021.
Mengingat Man City berani jor-joran demi mendatangkan pemain dengan harga mahal, lantas muncul sebuah pertanyaan, seberapa kaya sih Sheikh Mansour bin Zayed Al Nahyan?
Kekayaan
Sheikh Mansour dikenal sebagai sosok yang hebat dalam bidang keuangan. Ia memimpin beberapa entitas keuangan Abu Dhabi termasuk Abu Dhabi Fund for Development, First Gulf Bank, dan International Petroleum Investment.
Tak hanya itu, ia juga tercatat menjabat di dewan entitas lain, termasuk Dewan Tertinggi untuk Urusan Keuangan dan Ekonomi.
Sheikh Mansour diperkirakan memiliki kekayaan sekitar 23 Milliar Poundsterling atau sekitar Rp 469 triliun.
Dalam kancah sepak bola professional, Mansour merupakan sosok yang sangat terkenal. Tidak hanya Man City, ia juga menjadi investor utama di New York City FC.
Tak hanya itu, ia juga membeli saham di banyak klub lain di seluruh dunia, termasuk saham mayoritas di Mellbourne FC (2014) dan Mumbai City FC (2019).
Kontroversi Terbaru
Belum lama ini, nama pemilik Manchester City menjadi sorotan pemerintah Inggris terkait hubungannya dengan Presiden Rusia, Putin.
Dilansir dari theathletic, hubungan tersebut didasari oleh pertemuannya dengan rekannya Bassar al-Assad yang merupakan Presiden Suriah sekaligus sekutu Vladimir Putin pada pekan lalu.
Bahkan ia mendapat kritikan keras dari salah satu anggota parlemen Amerika Serikat, Christ Bryan.
Christ mempertanyakan sikap dan tindakan Sheikh Mansour yang telah menciderai Uni Eropa, khususnya pemerintahan Inggris.
Lebih lanjut, pemerintah Inggris tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait hal tersebut.
Jika memang Shekh Mansour terbukti memiliki korelasi spesial dengan Presiden Putin, kemungkinaan Manchester City akan bernasib sama dengan Chelsea.