PARBOABOA, Jakarta – Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan bahwa Prancis akan mengirimkan radar dan sistem pertahanan udara ke Ukraina.
Hal ini merespons serangan rudal Rusia, yang disebut bertujuan untuk mematahkan perlawanan Ukraina.
Seperti dilansir dari AFP pada Kamis (13/10/2022), Macron berbicara dalam sebuah wawancara di televisi France 2. Dirinya mengatakan bahwa langkah ini dilakukan karena ingin membantu Ukraina agar dapat melindungi diri dari serangan drone dan rudal Rusia.
“Kami akan mengirimkan radar, sistem, dan rudal untuk melindungi mereka dari serangan ini,” kata Marcon saat diwawancarai di televisi France 2, pada Rabu (12/10/2022).
Macron mengatakan bahwa perang di Ukraina telah memasuki “tahap yang belum pernah terjadi sebelumnya”, dikarenakan serangan Rusia kali ini mengakibatkan banyaknya warga sipil yang tewas, hingga fasilitas listrik juga ikut dihancurkan.
“Untuk pertama kalinya di seluruh Ukraina warga sipil tewas dan fasilitas listrik dan pemanas telah dihancurkan,” ujar Marcon.
Gelombang serangan di kota-kota Ukraina yang terjadi pada minggu ini, mengakibatkan Ukraina menuntut mitranya untuk menyediakan lebih banyak pasokan, termasuk sistem pertahanan udara.
“Ini adalah fase baru pemboman yang datang dari darat, laut, udara dan pesawat tak berawak terhadap infrastruktur penting dan warga sipil,” katanya.
Macron juga mengatakan akan mengirimkan radar dan rudal dalam beberapa minggu mendatang. Namun, dirinya tidak merinci jenis rudal anti-pesawat apa atau berapa banyak yang akan dikirimkan.
Sebelumnya, Prancis telah memasok rudal anti pesawat peluncur bahu Mistral ke Ukraina.
Diketahui sebelumnya, Kementerian pertahanan Ukraina memposting video di media sosial pada hari Rabu (12/10/2022), yang bertujuan untuk memberikan dorongan kepada Prancis untuk menunjukkan rasa kepeduliannya melalui pasokan senjata.
Prancis mengalami krikitan berulang kali karena dianggap belum berbuat cukup untuk Ukraina.
Setelah adanya kritikan tersebut, Macron langsung mengungkapkan alasan kenapa sebelumnya tidak banyak memberikan bantuan persenjataan ke Ukraina.
“Kami tidak dapat memberikan sebanyak yang diminta Ukraina karena kami perlu mempertahankan beberapa untuk melindungi sayap timur kami. Melindungi wilayah nasional kami,” ujarnya.