PARBOABOA, Jakarta - Jumlah populasi manusia di Bumi saat ini mencapai 8,12 miliar.
Data tersebut dipublikasikan oleh PBB saat memperingati hari populasi dunia atau World Population Day yang jatuh setiap tanggal 11 Juni.
Dengan jumlah penduduk miliaran itu, muncul pertanyaan: apakah jumlah di atas termasuk ideal atau justru membuat bumi semakin sumpek atau padat?
Tim peneliti dari Stanford University, California menjawab pertanyaan tersebut dengan mengatakan, Bumi kelebihan penduduk atau over populasi.
Hasil penelitian mereka menunjukkan, spesies manusia yang menempati bumi, idealnya antara 1,5 hingga 2 miliar orang. Itu artinya dengan jumlah penduduk 8,12 miliar saat ini terjadi over populasi sebanyak 6 miliar.
Kelebihan populasi tiga kali lipat dari jumlah ideal ini, kata mereka telah menimbulkan permasalahan serius bagi manusia di bumi.
Antara lain terjadi krisis pangan, krisis energi, pemanasan global, merebaknya penyakit (virus,bakteri) yang mematikan, polusi, kerusakan lingkungan dan sebagainya.
Sebagai perbandingan, Afrika merupakan benua dengan pertumbuhan populasi paling cepat di dunia. Beberapa negara seperti Niger, Uganda, DRC, Angola, Chad, Mali, dan Somalia masing-masing tumbuh dengan laju lebih dari 3% per tahun.
Di sisi lain, populasi yang menyusut paling cepat di dunia Sebagian besar berada di Asia Timur dan Eropa. Seperti yang terjadi di China, Korea Selatan, Singapura, Bulgaria, Ukraina dan Jepang.
Di Indonesia dengan jumlah penduduk sekitar 270 juta penduduk saat ini juga mengalami kecenderungan penurunan populasi.
Adapun hasil proyeksi penduduk Indonesia tahun 2020-20250 menunjukkan, populasi penduduk diprediksi menurun pada 2045. Pakistan dan Nigeria bahkan diprediksi bakal menyalip jumlah penduduk Indonesia.
Tavip Agus Rayanto, Sekretaris Utama BKKBN belum lama ini menyebut, penyebab menurunnya populasi RI adalah hasil program Keluarga Berencana (KB) yang digalakkan pemerintah. Masyarakat, kata dia, lebih matang merencanakan untuk menikah atau memiliki momongan.
Sebagai informasi, Hari Populasi Sedunia ditetapkan pada 11 Juni 1987 ketika populasi dunia mencapai angka 5 miliar secara keseluruhan.
Lalu pada Desember 1990, Majelis Umum PBB , melalui resolusi 45/216, memutus untuk terus memperingati Hari Populasi Sedunia guna meningkatkan kesadaran akan isu-isu kependudukan, termasuk hubungannya dengan lingkungan hidup dan pembangunan.
Tujuan dibuatnya hari populasi dunia adalah untuk menyoroti masalah yang muncul seiring pertumbuhan populasi global. Terutama kelebihan populasi di tengah masalah sumber daya alam yang semakin menipis.
Tak hanya itu, meningkatnya jumlah penduduk disadari berimplikasi pada kesehatan perempuan selama kehamilan dan persalinan, rentannya tindak kejahatan, ketidaksetaraan gender, dan pelanggaran hak asasi manusia.
Editor: Gregorius Agung