PARBOABOA, Pematangsiantar - Polisi ibu kota New Delhi, India, pada Kamis waktu setempat telah mengajukan pengaduan terhadap Nupur Sharma, yang beberapa waktu lalu dianggap menghina Islam.
Dilansir Reuters, Jumat (10/6/2022), kehidupan Sharma beberapa hari terakhir semakin tidak tenang usai melontarkan komentar yang dianggap menghina Nabi Muhammad dan istrinya, Aisyah, melalui siaran televisi.
Mantan juru bicara partai penguasa, Bharatiya Janata Party (BJP), itu digugat atas dugaan "menghasut orang-orang yang berakibat memecah belah masyarakat" di media sosial.
Pengaduan tersebut dilayangkan hanya beberapa hari setelah pernyataan Sharma terkait Nabi Muhammad menyebabkan kerusuhan antaragama dan kecaman keras diplomatik dari sejumlah negara-negara Islam.
Polisi Delhi telah mendaftarkan dua pengaduan awal —yang dikenal sebagai laporan informasi pertama— berdasarkan analisis media sosial terhadap mereka yang mencoba mengganggu ketenangan publik dan menghasut orang yang berakibat memecah belah.
“Satu pengaduan berkaitan dengan Nupur Sharma dan yang lain pengaduan terhadap beberapa entitas media sosial,” demikian keterangan polisi melalui Twitter, tanpa merinci unggahan serta entitas apa yang memicu keluhan tersebut.
“Saat pemberitahuan dikirim ke perantara media sosial untuk rincian orang-orang di balik akun/entitas ini, #DelhiPolice mengimbau semua orang untuk berhenti mengunggah apapun yang dapat mengganggu keharmonisan sosial dan komunal.”
Di India, pengajuan pengaduan adalah proses pertama dalam penyelidikan polisi dan biasanya diikuti dengan interogasi terhadap terdakwa.
Komentar negatif Sharma terhadap Nabi Muhammad dilontarkan dalam debat tentang Masjid Gyanvapi dan disiarkan melalui televisi nasional. Ia menyinggung usia Aisyah yang saat itu dinikahi Nabi.
Komentar itu sontak menimbulkan reaksi dari berbagai kalangan. Mayoritas Muslim India mengutuk perkataan perempuan 37 tahun itu karena dianggap menghina Islam.
Sharma juga menerima banyak ancaman pembunuhan setelahnya. Seruan untuk memboikot produk-produk India di negara Teluk pun kian meluas.
Meski lambat bereaksi, BJP telah menangguhkan Sharma dan meminta juru bicaranya untuk bersuara lebih bertanggung jawab di depan umum.
Membela diri, Sharma melalui Twitter sempat mengatakan bahwa komentarnya tentang Nabi Muhammad itu sebagai tanggapan atas “penghinaan dan perendahan kehormatan yang terus-menerus” terhadap dewa Hindu selama debat di televisi, tapi ia kemudian mencabut pernyataannya itu.
Diketahui, banyak stasiun televisi India secara teratur menyelenggarakan debat tentang isu-isu komunal. Di sana situasi acap kali memanas, ketika pembicara Muslim dan Hindu saling berteriak lantang satu sama lain.
Partai politik dan agama di Pakistan, Jamaat-e-Islami, telah menyerukan pawai protes di Islamabad ke Kedutaan India pada Kamis ini menentang pernyataan Sharma.