PARBOABOA, Jakarta – Kepala polisi Korea Selatan (Korsel) Yoon Hee-keun, mengatakan tanggapan darurat mereka terhadap tragedi Halloween di Itaewon "tidak memadai".
Menurutnya petugas tidak mampu untuk mencegah lonjakan massa yang menewaskan 156 orang selama perayaan Halloween di Itaewon, Seoul, pada Sabtu (29/10/2022).
Yoon Hee-keun mengatakan dirinya merasa bertanggung jawab tanpa batas tentang keselamatan publik atas tragedi yang terjadi.
Seperti dilansir dari AFP, Selasa (01/11/2022), sedikitnya lebih dari 150 orang, yang didominasi oleh anak muda, tewas dalam tragedi Halloween di Itaewon, dan mengakibatkan ratusan lainnya luka-luka.
Diperkirakan sekitar 100 ribu orang memenuhi distrik Itaewon saat perayaan Halloween pertama yang digelar tanpa pembatasan sosial atau social distancing sejak pandemi virus Covid-19.
Namun, karena perayaan Halloween itu bukan acara ‘resmi’ yang diselenggarakan oleh event organizer yang jelas, baik dari pihak kepolisian maupun otoritas setempat tidak secara efektif mengatur kerumunan massa di sana.
Atas terjadinya tragedi tersebut, perhatian publik mengarah kepada pemerintahan Korea Selatan, siapa yang harus bertanggung jawab atas bencana terburuk di negara itu.
Dalam pernyataannya saat mengadakan konferensi pers, Yoon mengatakan dirinya merasakan rasa tanggung jawab yang berat atas tragedi tersebut, dan pihaknya akan berusaha untuk mencegah hal seperti ini terulang kembali.
“Saya merasakan tanggung jawab yang berat (atas bencana) sebagai kepala salah satu kantor pemerintah terkait,” kata Yoon, dalam konferensi pers.
"Polisi akan melakukan yang terbaik untuk mencegah tragedi seperti ini terjadi lagi," jelas Yoon.
Yoon mengatakan penyelidikan awal telah menemukan bahwa ada banyak panggilan darurat dari warga yang memberitahu pihak berwenang, tentang potensi bahaya berkumpulnya orang banyak di Itaewon. Namun, pihak petugas yang telah menerima panggilan itu, tidak menanggapi mereka dengan cara yang memuaskan.
Yoon mengatakan, polisi kemudian meluncurkan penyelidikan internal yang intens untuk melihat lebih dalam penanganan petugas terhadap panggilan darurat.
Setelah tragedi ini terjadi, polisi juga sudah meluncurkan gugus tugas beranggotakan 475 orang untuk menemukan penyebabnya.
Petugas Polisi Senior Nam Gu-Jun menjelaskan bahwa petugas telah memperoleh beberapa video yang diambil oleh sekitar 50 kamera keamanan di daerah tersebut dan juga sedang menganalisis video yang diposting di media sosial.
Nam juga mengatakan, polisi juga telah mewawancarai lebih dari 40 saksi dan korban sejauh ini.