PARBOABOA – Setiap orang tua mempunyai cara yang berbeda-beda dalam mendidik dan membesarkan anak-anaknya. Seorang ahli psikologi dari Amerika Serikat, Diana Baumrind mengatakan ada tiga pola asuh yang diterapkan orang tua dalam mengasuh anak-anaknya, yaitu pola asuh otoriter, pola asuh permisif, dan pola asuh otoritatif.
Dari tiga pola asuh tersebut, pola asuh otoritatif yang diyakini sebagai pola asuh yang paling efektif dalam mendidik dan membesarkan anak. Pola asuh otoritatif adalah pola asuh yang demokratis, di mana orang tua memberikan kesempatan kepada si kecil untuk menyampaikan pendapat, namun orang tua tetap memberi bimbingan, arahan dan menerapkan aturan dan batasan yang tegas.
Lantas, bagaimana dampak bagi anak ketika menerapkan pola asuh ini? Berikut ini Parboaboa akan menjelaskan tentang pola asuh otoritatif, lengkap dengan ciri-ciri dan dampaknya bagi anak. Simak penjelasannya di bawah ini.
Apa itu Pola Asuh Otoritatif?
Pola asuh otoritatif adalah tipe pengasuhan yang mengkombinasikan kontrol dan dukungan emosional orang tua terhadap anak dengan seimbang. Penerapan pola asuh ini dapat memberikan kesempatan pada anak untuk mengasah kemandiriannya dan bertanggung jawab terhadap apa yang telah dibuatnya.
Pola asuh ini dipercaya dapat memberikan dampak positif pada anak, misalnya anak menjadi lebih ramah, penuh energi, ceria, bisa mengontrol diri , dan kooperatif. Dalam pola asuh ini, orang tua menempatkan dirinya sejajar dengan si kecil dan mengedepankan diskusi dalam menghadapi segala hal. Misalnya, ketika anak berbuat kesalahan, alih-alih langsung memarahi orang tua malah justru menghadapinya dengan lebih bijaksana. Orang tua memberikan kesempatan bagi anak untuyk memberikan alasannya.
Pada pola asuh ini orang tua tetap akan memberikan teguran dan menerapkan kedisiplinan apabila si kecil memang bersalah. Hanya saja pendekatannya lebih dengan memahami dan memastikan si kecil tidak mengulanginya lagi.
Ciri-ciri Pola Asuh Otoritatif
Berikut ini adalah ciri-ciri orang tua yang menerapkan pola asuh otoritatif dalam mendidik dan membesarkan anak, di antaranya adalah :
1. Menuntut Sekaligus Mengarahkan Anak
Orang tua dalam pola pengasuhan ini memiliki ekspetasi yang tinggi terhadap anak. Meskipun begitu, orang tua juga membantu mengarahkan anak memenuhi harpan tersebut. Artinya, orang tua tidak hanya menuntut, tetapi juga memberikan arahan yang dibutuhkan oleh seorang anak.
2. Memberi Ruang pada Anak untuk Mandiri
Orang tua dengan pola pengasuhan ini juga mendorong anak untuk mandiri. Orang tua akan memberikan dukungan pada anak dalam membuat pertimbangan sebelum membebaskannya membuat keputusan sendiri. Artinya orang tua memberikan kesempatan kepada anak untuk mengeksplorasi diri mencari pengalaman, dan belajar dari pengalaman tersebut.
3. Bersedia Mendengarkan Pendapat Anak
Pola asuh ini menerapkan komunikasi terbuka antara orang tua dan anak. Orang tua bersedia mendengarkan pendapat anak mengenai aturan yang diterapkan. Tak hanya sekedar mendengarkan saja, orang tua juga mempertimbangkan pendapat anak untuk mengevaluasi aturan tersebut.
4. Merespon pada Sikap dan Perilaku Anak
Pada orang tua otoritatif selalu memberikan respon sesuai dengan sikap dan perilaku anak. Artinya, saat anak berperilaku baik, maka orang tua dengan senang hati memberikan pujian. Sebaliknya, saat anak bersikap kurang baik, maka orang tua berani mengingatkan anak untuk memperbaiki sikapnya. Dengan begitu, anak bisa membedakan antara perilaku yang baik dengan yang buruk.
5. Bersikap Hangat dan Penuh Kasih Sayang
Orang tua yang menerapkan pola asuh ini cenderung menunjukkan sikap yang hangat terhadap anak. Orang tua juga mencurahkan kasih sayang pada anak. Perilaku ini yang membuat anak merasa nyaman jika bersama orang tua. Dengan begitu, anak pun memiliki keinginan untuk menyenangkan hati orang tua. Salah satunya dengan mengikuti aturan dan larangan dari orang tua dengan senag hati tanpa adanya paksaan.
Dampak Pola Asuh Otoritatif pada Anak
Setiap pola asuh pasti memiliki dampak positif dan negatifnya pada anak. Namun, sejauh ini pola asuh otoritatif mampu mendukung perkembangan anak secara positif. Berikut ini adalah dampaknya bagi anak.
- Anak memiliki emosi yang stabil
- Anak mampu menghargai orang lain
- Anak dapat mengembangkan rasa tanggung jawab dan sifat leadership
- Anak lebih mandiri
- Anak memiliki sifat yang positif
- Memiliki harga diri yang baik
- Mampu menyampaikan pendapat ketika berdiskusi dengan orang lain
- Mampu mempertimbangkan dengan baik langkah-langkah yang diambil
- Merasa percaya diri dalam membuat keputusan sendiri
- Memiliki kemampuan sosial yang baik
Demikianlah penjelasan tentang pola asuh otoritatif beserta dengan ciri-ciri dan dampaknya bagi anak. Semoga bermanfaat.