PARBOABOA, Jakarta - Perusahaan Listrik Negara (PLN) Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara mengalokasikan dana sebesar Rp369,16 miliar untuk membangun infrastruktur kelistrikan di daerah tertinggal, terluar, dan terdepan (3T) di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara). Dana tersebut berasal dari dana penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp 10 triliun pada tahun 2023.
Menurut General Manager PLN Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara, Joice L Wantania, saat ini 71,58 desa di Kalimantan utara telah dialiri listrik dengan rasio elektrifikasi sebesar 98,05 persen.
Pekan lalu, Wantania mengatakan PLN telah menambahkan penyambungan baru untuk tujuh desa yang masuk dalam kategori 3T di Kabupaten Bulungan dan Kabupaten Tana Tidung.
Dari tujuh desa tersebut, PLN berhasil menambahkan 770 pelanggan baru, di mana 282 di antaranya sudah tersambung ke rumah. Penyambungan tersebut juga membuat 111 fasilitas desa dapat digunakan dengan lebih efektif dan efisien, seperti kantor desa dan semua perangkat di dalamnya.
"Penyambungan ini merupakan bagian dari upaya kami untuk mencapai rasio elektrifikasi 100 persen di Kaltara, sama halnya dengan kualitas listrik di kota," kata Wantania, Minggu (05/03/2023).
Wantania berharap bahwa distribusi listrik ke desa dapat mendorong perekonomian dan memperkuat berbagai sektor kehidupan masyarakat, sehingga dapat meningkatkan taraf hidup mereka.