PARBOABOA, Simalungun – Pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak yang akan berlangsung pada November 2024 mendatang semakin dekat.
Tahapan pendaftaran terakhir dijadwalkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada akhir Agustus nanti.
Namun, beberapa partai belum mendeklarasikan nama yang akan diusung untuk bertarung dalam Pilkada Simalungun.
Ketua DPC Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Kabupaten Simalungun, Sastra Joyo Sirait mengumumkan bahwa hingga saat ini partainya belum menetapkan satu nama pun yang mendapatkan surat rekomendasi pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Simalungun tahun 2024.
Gerindra merupakan salah satu partai yang memperoleh peroleh suara terbanyak setelah PDI Perjuangan dengan total 7 kursi di DPRD dalam Pileg 2024.
Keputusan akhir mengenai calon yang akan diusung sepenuhnya berada di tangan DPP Gerindra.
“Berkas bukan di kami lagi, tapi di DPP. Tinggal orang itu yang melakukan lobi politik,” ucap Sastra Joyo Sirait kepada PARBOABOA, Senin (22/07/2024). Ia menegaskan, bahwa proses penentuan calon saat ini berada pada tingkat pusat.
Ketika ditanyakan mengenai kemungkinan Gerindra berkoalisi dengan Nasdem seperti di Sumatera Utara, Sastra Joyo Sirait menuturkan hal tersebut belum dapat dipastikan.
“Tidak bisa kita bilang, maunya nanti beda-beda,” jawabnya. Sastra menambahkan bahwa arah politik Gerindra Simalungun masih menunggu rekomendasi dari DPP.
“Yang bisa kita pastikan kemana arah politik kita. Rekomendasi ke siapa dan koalisi dari partai apa hanya menunggu rekomendasi dari DPP,” tambahnya.
Sastra Joyo Sirait juga menyebutkan bahwa Gerindra bisa jadi mengikuti Koalisi Indonesia Maju atau membentuk koalisi dengan partai lain di luar itu.
“Ya bisa jadi mengikuti dan bisa jadi ada koalisi dari yang lain ikut bergabung,” katanya, membuka kemungkinan koalisi yang lebih luas.
Di tingkat lokal, Gerindra Simalungun telah menerima beberapa nama kader yang mendaftar sebagai calon wakil Bupati.
“Untuk kader Gerindra yang mendaftar jadi wakil ada Gusmiyadi, Moko Panggabean dan Azi Pangaribuan yang ikut tahapan dan nama-nama itu sudah kita sampaikan ke DPD,” jelas Sastra.
Dengan situasi ini, Gerindra Simalungun masih menunggu arahan dan keputusan final dari DPP terkait calon dan koalisi yang akan diusung untuk Pilkada 2024. Hingga rekomendasi resmi turun, partai tetap membuka berbagai kemungkinan untuk mencapai strategi politik di Kabupaten Simalungun.
Sementara itu, Partai Demokrat yang memperoleh lima kursi dalam Pileg Tahun 2024, hingga saat ini juga belum mendapatkan nama-nama yang nantinya akan mendapatkan surat rekomendasi dari DPP.
Hal ini dibenarkan oleh Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kabupaten Simalungun, Walpiden Tampubolon.
Walpiden juga merespon isu terkait Anton Saragih, adik mantan Bupati Simalungun J.R Saragih yang digadang menjadi pasangan Zonny Waldi.
Namun, ia mengatakan bahwa partai belum menjalin komunikasi internal dengan yang bersangkutan.
Walpiden Tampubolon mengatakan bahwa Zonny waldi telah menerima surat tugas dari DPP Partai Demokrat. Akan tetapi, hasil kerja dan survei terkait surat tugas tersebut belum dilaporkan ke DPC Demokrat Simalungun.
“Kita di DPC ini menunggu arahan dari struktur partai provinsi dan pusat mengenai perkembangan kinerja calon yang sudah menerima surat tugas. Zonny Waldi melaporkan hasil survei dan koalisinya langsung ke DPP,” jelas Walpiden Tampubolon kepada PARBOABOA, Rabu (24/07/2024).
Surat tugas untuk Zonny Waldi telah berakhir pada tanggal 13 Juli. Hingga kini, DPC belum menerima tembusan hasil dari surat tugas tersebut.
“Operator di sekretariat belum menerima surat atau laporan mengenai hasil surat tugas itu,” tuturnya.
Terkait surat rekomendasi calon yang akan diusung oleh Partai Demokrat, Walpiden Tampubolon menyatakan bahwa informasi terbaru menunjukkan kemungkinan surat rekomendasi akan keluar minggu depan.
“Sudah ada tanda lampu hijau. Kami siap menjemput rekomendasi, tapi siapa yang akan direkomendasikan kami belum tahu,” ujarnya.
Walpiden Tampubolon juga menjelaskan bahwa kemungkinan pemilik surat rekomendasi bisa berubah dari calon yang sudah memiliki surat tugas.
“Mungkin bisa terjadi, karena kita tidak tahu siapa yang akan direkomendasikan,” tandasnya.
Dengan situasi yang masih berkembang, DPC Demokrat Simalungun tetap menunggu arahan lebih lanjut dari DPP dan berharap segera mendapatkan kepastian terkait calon yang akan diusung dalam Pilkada mendatang.