PARBOABOA, Jakarta - Polandia pernah menjadi salah satu sekutu Kiev paling setia sejak Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022.
Namun kini, hubungan kedua negara bertetangga itu dilaporkan memburuk.
Polandia bahkan tak lagi mempersenjatai Ukraina dengan alasan fokus membangun persediaan senjatanya sendiri.
Ketegangan kedua negara itu dipicu masalah impor dimana Polandia bersama Hongaria dan Slovakia telah memperpanjang larangan impor gandum Ukraina pada Jumat (15/9/2023).
Larangan ini diberlakukan untuk melindungi petani dari lonjakan impor gandum dan makanan dari Ukraina.
Atas keputusan pemerintah tiga negara tersebut, Presiden Ukrainia, Volodymyr Zelensky di hadapan Majelis Umum PBB justru menuduh jika beberapa negara Uni Eropa (UE) hanya berpura-pura menjunjung solidaritas tapi secara tidak langsung juga mendukung Rusia.
Tuduhan tersebut jelas itu membuat pemerintah Warsawa meradang. Wakil Menteri Luar Negeri Polandia, Pawel Jablonski menyampaikan protes keras kepada Duta Besar Ukraina, Vasyl Zvarych pada Rabu (20/9/2023) lalu.
Jablonski menegaskan, menekan Polandia di forum multilateral atau mengirimkan pengaduan ke pengadilan internasional bukanlah metode yang tepat untuk menyelesaikan perselisihan antarnegara.
Sikap Ukraina
Kementerian Luar Negeri Ukraina sempat menyerukan agar terciptanya ketenangan dalam perselisihan antara Kiev dan tiga negara tetangga Uni Eropa.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina, Oleg Nikolenko, melalui akun Facebooknya mendesak Polandia untuk mengesampingkan emosi.
Selain itu, Ukraina mengaku telah menawarkan solusi konstruktif untuk menyelesaikan masalah gandum dengan Polandia.
Nikolenko juga mengatakan, duta besar Ukraina Zvarych telah menjelaskan posisi Kiev yang tidak dapat menerima keputusan Polandia.
Dia juga mendorong agar usulan Kiev menjadi dasar untuk menggelar dialog ke arah yang konstruktif.
Kiev Balas Dendam
Ukraina yang kadung kecewa dan marah, kini pun melancarkan aksi balasan.
Kiev memberlakukan pembatasan impor terhadap barang-barang tertentu dari Polandia dan Hongaria
Sikap balas dendam Ukraina justru makin memicu kemarahan Polandia.
Perdana Menteri Polandia, Mateusz Morawiecki memperingatkan Ukraina, jika mereka meningkatkan konflik dengan cara tersebut, Warsawa akan menambahkan lebih banyak produk ke dalam daftar larangan impor.
Morawiecki menegaskan, Warsawa siap membantu Kiev tetapi tidak dengan mengorbankan stabilitas pasar Polandia.