Pengamat nilai Reshuffle Kabinet akan berisi Politik Bagi Bagi Kue

Deretan menteri kabinet Jokowi-Maaruf

PARBOABOA, Jakarta – Menanggapi isu reshuffle kabinet Indonesia Maju rancangan presiden Joko Widodo yang kencang berhembus belakangan ini, sejumlah pengamat merespon dengan beragam.

Respon pesimis datang dari Direktur Voxpol Center, Pangi Syarwi Chaniago. Ia mengaku memandang kabar reshuffle kabinet Presiden Joko Widodo pada akhir tahun ini hanya sebagai politik akomoadatif.

Menurut dia, reshuffle dilakukan demi mengakomodir kepentingan parpol. Terlebih, PAN digadang-gadang masuk kabinet setelah memutuskan bergabung dengan partai koalisi pemerintah beberapa bulan lalu.

Dia menduga, Jokowi hanya akan membagikan kursi menteri untuk memfasilitasi partai politik (parpol) pendukungnya.

"Ini lebih pada politik akomodatif bagi-bagi kue. Bagaimana happy’nya partai, mana yang belum dapat bisa kebagian," kata Pangi, dalam keterangan tertulis (17/12/2021).

Pangi menilai, Jokowi akan sulit menentukan pilihan menteri karena tak bisa keluar dari tertekan Parpol. Sebab, menurut Pangi, presiden akan tersandera oleh konflik kepentingan saat ingin menentukan reshuffle.

"Dulu reshuffle bilang kinerja, tapi nggak ada sebenarnya hanya lagu lama kaset rusak karena conflict of interest-nya tinggi," ucap Pangi.

Oleh karena itu, Pangi berharap, Jokowi memilih orang-orang terbaik dalam kabinetnya. Hal ini demi menjamin nama baik dan legacy’nya sebagai Presiden Indonesia ke-7.

Sebagaimana diketahui isu reshuffle marak terdengar belakangan terutama saat pergantian Panglima TNI dari Marsekal Hadi Tjahjanto ke Jenderal Andika Perkasa.

Hadi disebut-sebut akan masuk kedalam kabinet untuk menjadi salah satu menteri kabinet Indonesia Maju.

Namun Jokowi menegaskan bahwa dirinya saat ini belum akan melakukan reshuffle kabinet atau perombakan jajaran menteri.

“Belum ada reshuffle..”, sebut Jokowi saat meresmikan jalan tol Serang-Panimbang di Banten, Selasa (16/11/2021).

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS