Gandeng Jepang, MRT Jakarta Rute Timur-Barat Akan Groundbreaking di 2024

Peletakan batu pertama proyek perluasan MRT rute timur-barat Jakarta akan dimulai pada 2024 mendatang. (Foto: iStockphoto/@Fahroni)

PARBOABOA, Jakarta – Proyek perluasan Moda Raya Terpadu (MRT) rute timur-barat Jakarta akan direalisasikan melalui kolaborasi antara Indonesia dan Jepang.

Komitmen ini terjalin setelah Presiden Joko Widodo mengadakan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida, di Tokyo pada Sabtu, (16/12/2023).

Dalam tahap awal pengembangan koridor timur-barat MRT, jalur ini akan dibangun mulai dari Tomang hingga Medan Satria. 

Setelah seluruh koridor terhubung, panjangnya akan mencapai 90 km, membentang dari Balaraja di Tangerang hingga Cikarang, yang akan melintasi tiga provinsi, dua kabupaten, dan tiga kota.

Rencananya, peletakan batu pertama atau groundbreaking rute ini akan dilakukan pada 2024 mendatang. 

Secara pendanaan, proyek jalur timur-barat MRT Jakarta akan melibatkan kerjasama pembiayaan dengan Japan International Cooperation Agency (JICA) dan Asian Development Bank (ADB).

JICA, sebagai lembaga pemerintah Jepang, sering memberikan bantuan pembangunan kepada negara-negara berkembang, termasuk dalam hal pembiayaan proyek infrastruktur.

MRT Jalur Utara-Selatan

Pembangunan ini merupakan bagian dari pengembangan jaringan MRT jalur utara-selatan yang kini telah beroperasi sebagai tulang punggung sistem transportasi massal berbasis rel di Jakarta dan sekitarnya

MRT Jakarta, dengan rute utara-selatan fase 1, telah dioperasikan sejak tahun 2019.

Jalur ini membentang sepanjang 16 kilometer dari Lebak Bulus hingga Bundaran HI, melayani sekitar 100.000 penumpang setiap hari. 

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama PT MRT Jakarta berkolaborasi untuk mengelola dan mengembangkan area Transit Oriented Development (TOD) di sepanjang jalur MRT utara-selatan.

Dalam proses pembangunannya, JICA menyokong jalur utara-selatan dari Lebak Bulus hingga Bundaran HI dengan total pinjaman sebesar 146.777 juta Yen.

Sementara itu, pembangunan fase 2 MRT Jakarta mencakup jalur baru sepanjang 11,8 km dari Bundaran HI hingga Ancol Barat.

Fase ini dibagi menjadi dua bagian yaitu fase 2A dan 2B, dengan target selesai 2A pada Juni 2027 mendatang. 

Adapun fase 2A MRT Jakarta, mencakup tujuh stasiun bawah tanah yaitu Thamrin, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok, dan Kota, dengan panjang jalur kira-kira 5,8 kilometer. 

Sementara fase 2B terdiri dari dua stasiun bawah tanah, Mangga Dua dan Ancol, serta satu depo di Ancol Barat, dengan panjang jalur sekitar enam kilometer.

Setelah penyelesaian fase 2, panjang total jalur MRT utara-selatan akan mencapai sekitar 27,8 kilometer, dengan tempuh dari Stasiun Lebak Bulus Grab hingga Stasiun Kota diperkirakan sekitar 45 menit.

Adapun jarak antar stasiun berkisar 0,6 sampai 1 kilometer, dan jalur ini dilengkapi dengan sistem persinyalan Kendali Kereta Berbasis Komunikasi (CBTC) serta sistem operasi otomatis tingkat 2.

Editor: Atikah Nurul Ummah
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS