Pelempar Sandal ke Jokowi di Medan Pernah Idap Skizofrenia Paranoid

Roida Tampubolon, pelaku pelempar sandal ke arah Presiden Joko Widodo saat Rembuk Kemerdekaan Relawan Bobby Nasution di Medan pernah didiagnosa penyakit skizofrenia paranoid. (Foto: Tangkapan layar video)

PARBOABOA, Medan - Perempuan yang melempar sandal ke arah Presiden Joko Widodo saat Rembuk Kemerdekaan Relawan Bobby Nasution di Medan pernah didiagnosa penyakit skizofrenia paranoid. 

Ia bahkan pernah direhabilitasi di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Muhammad Ildrem pada 2021, selama 3 bulan.

Saat ini yang bersangkutan tengah diobservasi di RSJ Muhammad Ildrem selama dua pekan.

"Dari hasil koordinasi dengan pihak rumah sakit Prof. Dr. Muhammad Ildrem, observasi akan dilakukan minimal 14 hari," tegas Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Hadi Wahyudi, Senin (28/8/2023) kemarin.

Observasi di RSJ terhadap pelempar sandal ke Presiden Jokowi itu tertuang dalam surat resmi dari dokter yang menanganinya.

"Surat Keterangan dari Rumah Sakit Jiwa Prof. M. Ildrem Medan NO: YM.01.06.08.2622 tanggal 27 Agustus 2023 yang ditandatangani oleh Dr. Evalina P. SpKJ," kata Hadi.

Sebelumnya, pelempar sandal ke arah Presiden Jokowi saat rembuk kemerdekaan relawan Wali Kota Medan, Bobby Nasution di Deli Serdang, Sumatra Utara diduga orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).

"Setahu saya sudah ada di rumah sakit jiwa. Lagi coba kita dalami," kata Wali Kota Medan, M. Bobby Afif Nasution, usai rapat paripurna di Kantor DPRD Kota Medan, Senin (28/8/2023).

Bobby mengaku semua yang datang ke acara rembuk kemerdekaan yang diadakan Rumah Kolaborasi Bobby Nasution (RKBN), Minggu (27/8/2023) memang benar relawannya.

"Sampai masuk ke dalam memang yang hadir di sana relawan," ucapnya.

Hanya saja, Bobby mengaku tidak mengetahui bagaimana pelempar sandal itu bisa mendapatkan akses dan identitas untuk menyusup di acara relawannya serta melakukan aksinya itu.

"Lagi ditelusuri kenapa bisa dapat akses ke dalam, karena yang masuk ke dalam memang bener-bener relawan. Kita sudah data dan itu pakai bet (identitas saat acara)," jelasnya.

Menantu Presiden Jokowi ini mengaku peristiwa itu telah ditangani Kepolisian.

"Yang pasti sudah ditangani, sudah banyak juga dari Kepolisian," kata Bobby.

Insiden pelemparan sandal ini berawal ketika sejumlah relawan Bobby berupaya bersalaman dengan Presiden Jokowi, Minggu (28/8/2023).

Di tengah keramaian, seorang wanita yang identitasnya belum diketahui dengan jelas, tiba-tiba menimbulkan keributan.

Paspampres segera mengambil tindakan meredam situasi dan mengamankan wanita tersebut dengan menjauhkannya dari kerumunan.

Namun, wanita itu justru merespons dengan menyiram anggota Paspampres yang berusaha mencegahnya.

"Mundur-mundur. Jangan bikin rusuh kamu di sini," ujar salah seorang anggota paspampres seperti dalam rekaman video yang beredar di media sosial.

Tidak lama setelahnya, wanita tersebut terlihat tersungkur dengan menangis histeris sambil meminta keadilan.

"Tolong, kami mencari keadilan, kami mencari keadilan," teriaknya.

Kejadian berlanjut ketika wanita itu bangkit dan melemparkan sandalnya ke arah kerumunan yang mengelilingi Presiden Jokowi. 

Kejadian tersebut berhasil dicegah Paspampres dan wanita itu dibawa menjauh dari lokasi acara.

Namun, saat hendak didorong petugas, ia kembali terjatuh, sehingga petugas akhirnya harus menyeret wanita tersebut setelah ia menolak berdiri.

Sebelumnya, pelempar sandal ini pernah melayangkan pengaduan dua oknum polisi yang diduga melakukan pungutan liar (pungli) tapi tidak mendapat tanggapan. Bahkan, ia mengaku mendapat ancaman setelah merekam kejadian dugaan pungli tersebut.

Editor: Kurniati
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS