PARBOABOA, Pematang Siantar - Pelaku usaha di Kota Pematang Siantar, Sumatra Utara mengaku tidak pernah mendapat informasi atau sosialisasi terkait program kredit atau pinjaman bergulir lunak dari Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Disperindag).
Padahal menurut J. Gurning (35), salah seorang pelaku usaha di Jalan Sutomo, Siantar Barat, program tersebut akan sangat bermanfaat bagi pelaku UMKM. Termasuk meningkatkan perputaran ekonomi masyarakat yang sehat di Pematang Siantar.
"Secepatnya disosialisasikan ke masyarakat, utamanya pelaku UMKM seperti kami," tegasnya saat dikonfirmasi PARBOABOA, Kamis (14/9/2023).
Diketahui, Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Pematang Siantar meningkatkan angka pinjaman kredit lunak bagi pelaku usaha hingga Rp400 juta di 2024.
Gurning juga meminta Pemko Pematang Siantar pengawasi penyaluran dan pertanggungjawaban anggaran yang telah diterima pelaku UMKM tersebut.
"Terkhusus juga pengawasannya, karena ini menyangkut uang rakyat dan demi kepentingan rakyat," tutupnya.
Selain Gurning, salah seorang pemilik koperasi Sarah (bukan nama sebenarnya) mengaku pernah penerima pinjaman dana bergulir dari Disperindag Pematang Siantar.
Menurutnya, sasaran dari pinjaman bergulir ini harus tepat, agar tidak disalahgunakan.
"Sistem peminjaman dana bergulir bagus dilakukan kalau memang anggaran itu tepat sasaran ke pelaku usaha yang membutuhkan," ungkapnya kepada PARBOABOA.
Pemilik koperasi di Jalan Medan kilometer 8,5 jurusan Pematang Siantar–Medan, Kecamatan Siantar Martoba, itu menilai, meningkatnya anggaran kredit pinjaman lunak membuat pelaku usaha dan koperasi tidak tergoda meminjam lewat pinjaman online (pinjol) ilegal yang berbunga tinggi.
"Setidaknya kebijakan ini agar masyarakat tidak tergoda dengan pinjol ilegal yang kerap berbunga tinggi, tapi sangat mudah mencairkan dana," jelas Sarah.
Ia juga meminta Pemko Pematang Siantar melakukan inovasi mendukung kesejahteraan dan ekonomi masyarakat.
"Pasti upaya ini akan ekstra bagi dinas terkait terutama bentuk kerjasama yang lebih simpel dan tidak ribet bagi masyarakat yang mau menjadi pelaku UMKM," imbuh Sarah.
Sementara itu, Kepala UPTD Pemberian Pinjaman Dana Bergulir di Disperindag Pematang Siantar, Novellenny Theresia M Pandiangan membenarkan adanya program tersebut.
Ia mengatakan, memaparkan jumlah dana pinjaman bergulir yang diberikan ke pelaku usaha bervarian untuk tahun depan, mulai dari angka yang terkecil hingga Rp400 juta.
Sebelumnya, pada Peraturan Walikota (Perwalkot) Kota Pematang Siantar Nomor 26 Tahun 2018 tentang Tata Cara Pemberian Pinjaman Dana Bergulir pada Unit Pelaksana Teknis Daerah Pemberian Pinjaman Dana Bergulir hanya sebesar Rp200 juta.
"Sehingga pada peraturan sebelumnya para pelaku usaha mendapatkan hingga Rp200 juta, kini di Perwalkot terbaru mencapai pinjaman sebesar Rp400 juta, terutama koperasi berbentuk simpan pinjam," ujarnya saat dijumpai di ruangannya kepada PARBOABOA, Kamis (14/9/2023).
Novelleny menjelaskan pembaharuan kebijakan kredit lunak tersebut tertuang di Perwalkot Nomor 27 tahun 2023 yang telah ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 2023.
Disinggung minimnya sosialisasi, Novellenny mengaku telah melakukan sosialisasi Perwalkot ke setiap pelaku usaha.
“Kita pastikan sosialisasi terkait ini sudah maksimal, sebab tahun ini saja total seluruh pinjaman yang digulirkan kepada para pelaku usaha sebesar Rp2,6 miliar yang berasal dari APBD tahun 2023 dan bantuan dari Lembaga Pengelola Pinjaman Dana Bergulir dari Jakarta, meningkat dengan dana yang sudah dikeluarkan tahun 2022 sebesar 1,2 milliar,” jelasnya.
Tidak hanya itu, Disperindag Pematang Siantar juga akan memantau laporan rekening koran dari koperasi yang telah mengajukan pinjaman dana bergulir sebagai bentuk pertanggungjawaban.
"Secara pemantauan kita minta laporan rekening koran bagi pelaku usaha setiap bulan," kata Novelleny.
Ditambahkannya, pinjaman dana bergulir untuk koperasi sudah berlangsung selama dua tahun.
"Peminjaman dana bergulir ini bagi usaha yang sudah berlangsung 2 tahun, dengan bunga angsuran 0,3 persen hingga 3,65 persen, dilihat dari nominal peminjamannya," imbuhnya.
Terpisah, Kepala Bidang (Kabid) Koperasi dan UKM di Disperindag Kota Pematang Siantar, Suryani Sinaga memaparkan terdapat 26.869 UMKM dan 374 koperasi di wilayah Pemko Pematang Siantar.
"Namun yang aktif sekarang sebanyak 111 koperasi, sedangkan sisanya yang tidak aktif kita akan bubarkan, untuk UMKM 112 yang tidak aktif," jelasnya kepada PARBOABOA.
Sinaga menjelaskan, dinasnya telah memberikan surat peringatan bagi koperasi yang tidak aktif.
"Bahkan ada koperasi sejak tahun 1960 yang masuk dalam daftar dibubarkan, kriterianya tidak pernah lagi melakukan rapat keanggotaan," timpalnya.
Sinaga menambahkan pembubaran ini juga mengacu pada Perwalkot Nomor 27 tahun 2023 tentang Tata Cara Pemberian Pinjaman Dana Bergulir pada Unit Pelaksana Teknis Daerah Pemberian Pinjaman Dana Bergulir.
"Pembubaran koperasi yang terbengkalai ini menjadi fokus kami hingga akhir tahun ini, sesuai pada yang tercantum pada Perwal terbaru tersebut," pungkasnya.