PARBOABOA, Dairi - Pelaku pengiriman peti mati lengkap dengan salib yang terjadi di Desa Paropo, Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara akhirnya terungkap. Polisi berhasil mengungkapkan pelaku yang merupakan Waldiman Saragih (35) pemilik salah satu nama yang tertera dalam salib yang dikirimkan.
"Tersangka mengirim peti mati atas namanya sendiri dan dua orang penduduk yang sama atas nama Faisal dan Jessi Situngkir," kata Kapolres Dairi, AKBP Wahyudi Rahman, Senin (6/12).
Menurut AKBP Wahyudi pelaku sengaja memesan kedua peti mati tersebut untuk dirinya dan dua orang penduduk lainnya karena kecewa dengan hasil pemilihan kepada desa yang telah berlangsung di daerah tersebut.
Waldiman yang mendukung Bongga Erwinson sebagai calon kepala desa, awalnya sangat optimis akan menang. Namun setelah dilakukan pemungutan suara, calon tersebut ternyata kalah.
“Sebab tersangka merasa banyak keluarga dekatnya yang tidak mendukung,” ujar Wahyudi.
Tindakan tersebut dilakukan oleh Waldiman tanpa adanya keterlibatan pihak lain, dia juga menggunakan uang pribadinya untuk membayar harga peti sebesar Rp 3,6 juta untuk kedua peti tersebut.
Atas perbuatannya tersebut, Waldiman telah ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat Pasal 14 ayat 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana, dengan ancaman hukuman maksimal 10 tahun penjara.
"Saat ini tersangka sudah diamankan di Sat Reskrim Polres Dairi untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya," kata Wahyudi.
Warga Paropo histeris dapat kiriman peti mati untuk warga yang masih hidup
Warga yang tinggal di Desa Paropo, Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara dibuat histeris dengan kedatangan dua peti mati, lengkap dengan salib pada Senin (29/11). Bukan karena peti tersebut berisi jenazah keluarga yang telah meninggal, namun karena peti dan salib tersebut dikirimkan untuk orang yang masih hidup dan dalam keadaan sehat.
Kejadian ini diduga berhubungan dengan pemilihan Kepala Desa yang telah berlangsung di daerah tersebut pada 25 November lalu. Nama 3 orang yang ditulis dalam salib tersebut merupakan nama tim sukses calon Kepala Desa Bongga Erwinson Situngkir yang kalah dalam Pilkades tersebut.
Peti jenazah tersebut dikirimkan oleh seorang pengusaha pembuat peti bermarga Ginting menggunakan mobil pick-up putih dari Tiga Panah, Kabupaten Karo. Ginting yang awalnya menanyakan lokasi alamat pesanan tersebut, hampir menjadi bulan-bulanan warga.
Tidak terima atas peristiwa tersebut, dua dari tiga warga yang namanya tertera dalam salib, telah membuat laporan ke Polres Dairi di Sidikalang. Camat Silahisabungan Hamaska Silalahi ikut mendampingi warganya saat membuat aduan.