PARBOABOA, Jakarta – Parboaboa media kembali menggelar pelatihan Jurnalistik bagi Pers Mahasiswa (Persma) di wilayah DKI Jakarta.
Pelatihan ini diadakan secara online dan offline di Kantor Redaksi Parboaboa, Jln. Tebet Utara II No. 12 Jakarta Selatan, Sabtu (18/05/2024).
Materi yang disajikan berfokus pada teknik dasar penulisan Feature sesuai kaidah jurnalistik.
Wakil Pemimpin Redaksi Parboaboa, Dimas Sutara, mengatakan kegiatan ini digelar sebagai akumulasi kerisauan publik terhadap pergeseran jurnalisme belakangan ini.
Menurutnya, hasil produksi jurnalistik yang diberitakan disejumlah media cenderung tidak memperhatikan kualitas dan bobot konten.
“Tren pemberitaan media online belakangan ini memang kerap mengutamakan traffic dan kecepatan dibandingkan kualitas pemberitaan,” jelas Dimas.
Selain itu, pelatihan yang diikuti oleh puluhan mahasiswa dari berbagai universitas ini, sekaligus menjadi ruang untuk menghidupkan kembali semangat menulis di kalangan muda khususnya mahasiswa.
Feature, sebagai bagian dari karya jurnalistik cenderung tidak diminati dibandingkan berita yang bersifat straight news.
Selain karena metode penulisan yang cukup rumit, teknik pengumpulan datanya pun berbeda dengan tulisan straight news.
Sejak berdiri tiga tahun lalu, Parboaboa berkomitmen untuk merawat marwah jurnalisme dengan menghadirkan konten-konten berkualitas, seperti Feature dan Indepth.
“Persma ini menjadi cikal bakal untuk menghasilkan karya jurnalistik yang berkualitas,” kata alumnus Universitas Sumatera Utara itu.
Hasudungan Sirait, selaku mentor dalam pelatihan tersebut, menjelaskan bahwa anak-anak muda khususnya mahasiswa perlu dirangsang untuk menulis secara serius.
Para peserta merupakan anggota Persma yang sudah memiliki bekal dasar jurnalistik. Hanya saja, kebanyakan dari mereka kurang memiliki ruang untuk mengeksplor kemampuan dan bakat menulis yang dimiliki.
“Kita bisa lihat misalnya di kampus-kampus besar, kegiatan mereka cenderung melempem. Perlu ada upaya untuk menggairahkan kembali,” kata pria yang akrab disapa Has itu.
Bagi Has, penguatan literasi menjadi aspek penting untuk mahasiswa jika ingin menghasilkan karya jurnalistik yang berkualitas.
Ia berharap, kegiatan ini bisa menjadi contoh bagi media-media lain untuk terlibat mengembalikan citra media sebagai salah satu pilar demokrasi.
“Daripada mereka membuang-buang waktu yang tidak produktif, lebih bagus mereka membuat konten-konten yang edukatif,” ujarnya.
Inda Bahriyuhani, salah satu peserta pelatihan mengaku bangga mengikuti kegiatan tersebut. Menurutnya, mahasiswa perlu mendalami jurnalistik yang berkualitas.
Ia mengaku punya ketertarikan terhadap konten-konten jurnalistik yang mendalam.
Parboaboa sebagai salah satu media online, kata dia, sudah memberikan ruang pembelajaran jurnalistik yang berkualitas dan mendalam.
“Karena saya sedang belajar penulisan berita yang lebih dalam lagi dan menulis future yang baik lagi,” kata Mahasiswa UIN Jakarta ini.
Satria Hari Pratomo, Mahasiswa dari President University, mengaku mengikuti kegiatan pelatihan karena beririsan dengan jurusan kuliahnya.
Ia berharap, kegiatan ini bisa memberikan perubahan, selain pada semangat menulis tetapi juga pada kualitas tulisan.
“Saya mengikuti ini untuk meningkatkan skil penulisan di bidang jurnalistik karena saya juga kuliah di prodi ilmu komunikasi,” jelas Satria.
Editor: Norben Syukur