Dua operator seluler,
Indosat Ooredoo dan Hutchison Tri Indonesia memutuskan untuk kembali
memperpanjang negosiasi rencana merger kedua perusahaan, hingga 23 September 2021.
Steve Saerang, Senior
Vice President Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo menyebut, Ooredoo Group dan CK Hutchison
Holdings Limited setuju untuk memperpanjang kembali periode eksklusivitas
Memorandum of Understanding (MoU) yang tidak mengikat secara hukum sehubungan
dengan kemungkinan transaksi menggabungkan PT Indosat Tbk dan PT Hutchison 3
Indonesia.
Namun, dalam keterangan
itu, Steve tidak menjelaskan alasan perpanjangan tersebut.
Perpanjangan waktu
negosiasi eksklusif kali ini merupakan yang ketiga kali. Awalnya, para pemegang
saham Indosat Ooredoo dan Hutchison Tri menetapkan tenggat merger kedua
perusahaan pada 30 April 2021.
Namun, kemudian
keduanya sepakat untuk memperpanjang hingga dua bulan, menjadi 30 Juni 2021,
dengan alasan Indosat Ooredoo dan Tri Indonesia masih menyelesaikan due diligence serta syarat-syarat dan
ketentuan kesepakatan.
Lalu, kedua pihak
kembali memperpanjang periode negosiasi yang mestinya berakhir kemarin, 16
Agustus 2021.
Saat itu, alasan
perpanjangan negosiasi kontrak lantaran kedua pihak masih membutuhkan waktu
untuk menyelesaikan seluruh dokumentasi kontrak.
Sebelumnya, Ooredoo dan
CK Hutchison Holdings Limited (CK Hutchison) telah menandatangani Memorandum of
Understanding (MoU) secara eksklusif untuk potensi menggabungkan bisnis
telekomunikasi antara Indosat Ooredoo dan Hutchison 3 Indonesia. MoU tersebut
ditandatangani akhir Desember 2020.
Hal itu sejalan dengan
potensi untuk menggabungkan bisnis telekomunikasi Indosat Ooredoo dan Tri
Indonesia.
Diketahui, Ooredoo
memiliki sekitar 65 persen saham Indosat. Sementara, di Indonesia Hutchison memiliki
Tri yang dikelola PT Hutchison 3 Indonesia. Kesepakatan ini akan melibatkan
penawaran tunai dan saham.