PARBOABOA, Medan - Kementerian Pemuda dan Olahraga membantah isu ditundanya penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-21 Tahun 2024 di Sumatra Utara-Aceh.
Hal tersebut diungkapkan Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo, dalam kunjungannya di Medan, Jumat (4/8/2023) kemarin.
Dalam kesempatan itu, Dito juga membantah tudingan terkait pengunduran waktu penyelenggaraan oleh Provinsi Aceh terkait jadwal penyelenggaraan PON, yang rencananya diselenggarakan pada September 2024 mendatang.
"Kebetulan kami dua hari di Aceh. Isu ditunda itu memang tidak ada, jadi mungkin harus disebarkan juga kepada masyarakat bahwa prinsipnya Aceh sudah komitmen dan siap menyelenggarakan PON di 2024," tegasnya.
Di Sumatra Utara, lanjut Dito, sedang dalam proses persiapan PON ke-21, salah satunya terkait venue penyelenggaraan yang saat ini tengah bermasalah.
Namun, kata Dito, akan dicari solusi agar penyelenggaraan PON ke-21 di Aceh dan Sumut tetap berjalan lancar.
"Jadi memang ada beberapa persyaratan yang harus dicarikan solusinya, terutama terkait persiapan atau venue pelaksanaan," kata dia.
Dari hasil pengecekan lokasi, pemerintah pusat, akan membantu Pemerintah Provinsi terkait progres pelaksanaan PON, imbuh Dito Ariotedjo.
Sementara itu, Gubernur Sumatra Utara Edy Rahmayadi mengaku persiapan pembangunan infrastruktur untuk penyelenggaraan PON 2024 sudah mencapai 30 persen.
"Kalau secara fisik baru 30 hingga 36 persen. Non-fisik sudah 58 persen kurang lebih, ada yang minus dan ada yang plus, rata-rata gitu," kata dia.
Edy juga membantah Pemprov Sumut belum melakukan persiapan terkait pelaksanaan PON ke-21.
"Berarti tak pernah melihat, sampai didemo. Banyak ribut berarti tak pernah lihat, nanti tolong lihat ke sana," ungkap eks Pangkostrad itu.
Edy menambahkan, saat ini hanya stadion untuk lokasi pembukaan PON yang belum dikerjakan dan baru akan dikerjakan akhir Agustus tahun ini.
"Untuk stadion akhir bulan ini," tambah dia.
Editor: Kurniati