PARBOABOA, Jakarta – Ukraina merupakan negara penghasil biji-bijian yang besar di benua Eropa. Karena itu, hasil pertaniannya melimpah dan biasa di impor ke berbagai negara di benua biru tersebut.
Namun, pada Mei 2023 lalu, membludaknya persediaan biji-bijian dan minyak sayur Ukraina, menyebabkan Uni Eropa memberlakukan larangan impor hasil pertanian Ukraina.
Hingga pada akhirnya pada Jumat (15/9/2023), Uni Eropa memutuskan tidak lagi memberlakukan pelarangan tersebut, setelah Ukraina berjanji untuk memperketat kontrol ekspor negaranya.
Akan tetapi, beberapa negara Slovakia, Hongaria, dan Polandia masih melarang biji-bijian Ukraina masuk ke negaranya.
Hal tersebut dilatarbelakangi karena pertanian di ketiga negara tersebut sedang bersiap untuk musim panen.
Apabila impor biji-bijian dari Ukraina diperbolehkan masuk, dikhawatirkan akan menurunkan harga hasil pertanian petani. Imbasnya, petani lokal akan mengalami kerugian yang signifikan.
Ketiga negara tersebut, berpendapat bahwa langkahnya untuk melarang impor biji-bijian Ukraina ialah dalih kepentingan ekonomi.
Mateusz Morawiecki, PM Polandia menegaskan bahwa skema pelarangan ini demi kepentingan petani di Polandia.
Jenis Hasil Pertanian Ukraina yang Dilarang
Mengenai larangan impor biji-bijian Ukraina, Polandia pada mulanya melarang empat jenis biji untuk masuk. Yakni gandum, jagung, biji lobak, dan biji bunga matahari.
Akan tetapi, pemerintah Polandia menambahkan tiga jenis biji lain dan turunannya mencangkup sereal makanan yang terbuat dari jagung, gandum, juga rapeseed.
Adapun menurut Keputusan Pemerintah Hongaria pada Jumat (15/9/2023), diperlakukan larangan impor nasional terhadap 24 hasil pertanian Ukraina, termasuk sayuran, biji-bijian, beberapa produk daging, juga madu.
Sementara untuk larangan impor ke Slovakia, pemerintah hanya melarang impor gandum dari Ukraina.
Hasil pertanian Ukraina, memang melimpah dan biasa di jual be berbagai negara. Bahkan, negara yang sedang berperang dengan Rusia ini, ialah salah satu pemasok utama produk pertanian di Eropa.
Secara ekonomi, 70 persen dari total wilayah Ukraina digunakan untuk kegiatan pertanian.
Hasil yang dihasilkan mencangkup gandum, jagung, minyak bunga matahari, barley, kentang, sayuran, buah, dan produk susu dari peternakan.