PARBOABOA, Jakarta – Tahun Baru Imlek sebentar lagi akan tiba, yakni pada 1 Februari 2022. Ini adalah perayaan paling dinanti masyarakat China dan Etnis Tionghoa di Indonesia.
Perayaannya akan dimulai pada hari pertama bulan pertama di penanggalan Tionghoa dan berakhir dengan Cap Go Meh pada tanggal ke-15 pada saat bulan purnama.
Menyikapi hal itu, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas meminta kepada umat Konghucu untuk tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan (prokes) dalam merayakan Tahun Baru Imlek 2573 Kongzili nanti.
"Pandemi hingga hari ini belum berhenti. Apalagi dengan terus melonjaknya kasus penularan lokal varian Omicron saat ini sudah seharusnya menjadikan kita makin berhati-hati. Mari kita rayakan Imlek tahun ini dengan kesederhanaan dan jalankan prokes tanpa mereduksi maknanya," ujar Menag Yaqut dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (29/1).
Yaqut juga telah mengeluarkan Surat Edaran No SE 02 Tahun 2022 pada tanggal 25 Januari 2022 tentang panduan prokes pada perayaan Imlek.
Dalam aturan itu, Imlek dapat dilaksanakan di semua kelenteng, miao, litang ataupun xuetang dengan catatan harus digelar secara terbatas yakni dengan kapasitas maksimal 10 persen sesuai dengan level PPKM di suatu daerah dari kapasitas tempat perayaan.
Bagi pihak penyelenggara juga diwajibkan untuk berkoordinasi dengan Satgas COVID-19 di lingkungan setempat, pemerintah daerah serta pihak keamanan setempat untuk mengetahui status zonasi juga menyiapkan tenaga kesehatan yang mengawasi protokol kesehatan selama acara berlangsung.
Yaqut berharap, semua pihak dapat bekerja sama menerapkan protokol kesehatan secara ketat dalam setiap penyelenggaraan hari besar keagamaan guna menciptakan lingkungan yang aman, nyaman serta terlindung dari COVID-19.
"Mari saling mengingatkan akan pentingnya menjaga prokes ini di berbagai kondisi termasuk saat merayakan Imlek," sambungnya.