PARBOABOA, Medan - Pedagang usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) meminta Pemerintah Kota Medan dan Pemerintah Provinsi Sumatra Utara mengawasi penyaluran Liquefied Petroleum Gas (LPG) bersubsidi 3 kilogram.
Salah seorang pedagang bakso kojek di Kota Medan, Lano menyebut, permintaan pengawasan itu pascapenggerebekan pangkalan LPG yang melakukan pengoplosan dan adanya kelangkaan LPG, beberapa waktu terakhir.
"Pemerintah harusnya memperketat agar gas tersalurkan dengan baik. Didata ulang gas bang, karena ku lihat banyak orang kaya yang pakai gas subsidi ini di Medan, kemudian (kasus) pengoplosan ini lagi," katanya kepada PARBOABOA.
Menurutnya, jika penyaluran LPG subsidi 3 kilogram tidak diawasi, masyarakat miskin dan pedagang UMKM yang selalu terimbas, terutama saat kelangkaan pasokan.
"Kalau tidak diawasi bahaya ini bang, kita lagi yang kena imbasnya," keluh Lano.
Sementara itu, Gubernur Sumatra Utara, Edy Rahmayadi mengaku, ketersediaan LPG subsidi 3 kilogram saat ini sudah kembali normal, meskipun sempat terjadi kelangkaan, beberapa waktu lalu.
"Ada persoalan kemaren kekurangan di tempat-tempat tertentu. Saat ini sudah lancar," katanya, Senin (31/7/2023).
Saat ini, lanjut Edy, kebutuhan tabung LPG subsidi 3 kilogram di Kota Medan sudah terpenuhi.
"Terpenuhi 357 ribu tabung gas melon (3 kg). Kebutuhan kita hanya 212 ribu, sehingga secara kuota kita tidak ada masalah dan kita melihat saat ini rakyat tidak mempersoalkan," ungkapnya.
Edy menegaskan, jajarannya akan tetap mengawasi penyaluran gas bersubsidi ini, terutama kepada masyarakat yang membutuhkan.
Meski dalam proses penyalurannya, lanjut Edy, ada saja masyarakat yang mencari keuntungan lebih besar dengan cara mengoplos.
"Karena dalam kesempatan dan kesempitan ini, ada orang mencari peluang (keuntungan)," kesalnya
Edy mengimbau masyarakat segera memberi informasi terkait pangkalan LPG subsidi 3 kilogram yang kedapatan melakukan kecurangan.
"Kita minta masyarakat informasikan ke kita kalau ada oknum pangkalan yang membandel agar diproses sesuai aturan yang ada," imbuh orang nomor satu di Sumut itu.
Sebelumnya, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Gintings mengatakan, penyebab kelangkaan LPG di Kota Medan karena adanya peningkatan konsumsi di atas rata-rata pada perayaan hari besar dan libur panjang.
"Sehingga saat ini penyaluran LPG 3 Kg per Juli sudah mendekati 2 persen lebih besar dibandingkan kuota," ujar Irto.
Irto menambahkan, Pertamina telah bergerak cepat mengatasi kelangkaan LPG 3 kilogram tersebut.
"Kami berkoordinasi dengan pemerintah daerah memetakan wilayah yang berpotensi kebutuhan LPG 3 kilogram-nya meningkat, sehingga bisa segera dilakukan penambahan stok dan mempercepat distribusi," pungkas dia.