PARBOABOA, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahdud MD merespon tindakan kekerasan yang dilakukan oleh Wakil DPRD Kota Depok Tajudin Tabri kepada sopir truk yang viral di media sosial.
Mahfud beranggapan bahwa apa yang dilakukan Tajudin kepada sopir itu tidak etis apalagi ia menjabat sebagai wakil rakyat. Menko Polhkam juga mengingatkan, agar gubernur dan bupati pun tidak melakukan hal yang sama. Menurutnya, masalah apapun bisa diselesaikan tanpa adanya hukuman fisik hingga kekerasan fisik yang dilakukan di tengah jalan.
Menurutnya semua permasalahan harus diselesaikan tanpa menunjukkan emosi masing-masing dan ditangani dengan profesional.
"Waduh, sepertinya tak boleh loh, pimpinan atau anggota DPRD menghukum orang secara fisik di tengah jalan. Bupati atau gubernur pun tak boleh. Sebaiknya proporsional tak perlu emosional” ujar Mahfud melalui akun Twitter resmi miliknya @mohmahfudmd, dikutip Minggu (25/09/2022).
Sebelumnya sebuat video yang merekam tindak kekerasan yang dilakukan oleh Wakil Ketua DPRD Kota Depok viral di media sosial. Dalam video tersebut terlihat Tajudin Tabri menghukum seorang sopir dengan menyuruhnya push up dan berguling di jalan. Tak hanya itu, Tajudin juga terlihat menginjak bahu sang sopir.
Peristiwa ini bermula saat sopir truk yang mengangkut tanah memaksa kendaraannya melewati portal pembatas kawasan Krukut, Limo, Depok, Jawa Barat. Ia beralasan bahwa truk nyangkut di portal sudah sering kali terjadi yang membuatnya naik pitam dan kehilangan kontrol atas dirinya.
"Saya mengklarifikasi kejadian tadi karena memang viral ya, saya secara pribadi terutama kejadian itu karena di luar batas kemampuan atau kontrol saya," kata Tajudin di Warung Betawi Ngoempoel, Beji, Kota Depok, Jumat (23/09/2022).
