PARBOABOA, Pematangsiantar - Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad menyebut bahwa negaranya cukup tertinggal dari Vietnam dan Indonesia di sektor pembangunan.
Dilansir laman The Star, Selasa (19/4/2022), hal itu ia sampaikan melalui akun Twitter-nya pada Senin (18/4).
"Saya siap menerima bahwa dari sisi pembangunan, Malaysia belakangan ini tertinggal dari Indonesia dan Vietnam. Tentu saja kami selalu berada di belakang Singapura," ujar politisi berusia 96 tahun itu.
Mahathir bahkan mengaku lebih syok lantaran menurutnya, Malaysia juga berada di belakang beberapa negara Afrika di bidang pembangunan.
Ia menilai negara-negara Afrika sudah menghemat miliaran karena manajemen mereka yang baik menggunakan peralatan dan teknologi baru yang lebih efisien.
"Kami (Malaysia) tidak siap menggunakan teknologi terkini untuk mencapai efisiensi dan membatasi korupsi. Kami menolak teknologi ini karena dapat mengungkap perbuatan salah para anggota parlemen kami," kata Mahathir.
"Mereka (Afrika) sudah berada di depan kita. Tentu saja tidak perlu merasa malu karena kita disalip oleh negara-negara Afrika. Bukankah kita telah diajarkan bahwa mencuri uang pemerintah bukanlah sesuatu yang membuat kita harus merasa malu? Jika bos kita melakukannya (korupsi), maka tidak apa-apa," paparnya menambahkan.
Mahathir merupakan salah satu tokoh politik ternama dan dominan di Malaysia meski telah lengser.
Dia memimpin Malaysia dari tahun 1981 hingga tahun 2003 lalu, kemudian kembali berkuasa tahun 2018 dalam usianya yang mencapai 92 tahun, dengan memimpin koalisi reformis.
Namun, pemerintahannya kolaps pada 2020 karena pertikaian politik. Total masa jabatan Mahathir sebagai PM Malaysia mencapai 24 tahun.
Beberapa waktu lalu, Mahathir sempat dilarikan ke rumah sakit spesialis jantung di Kuala Lumpur, sebelum kondisinya dilaporkan berangsur stabil.