PARBOABOA, Pematangsiantar - Salah satu kilang minyak terbesar di Irak diserang sejumlah roket pada Rabu (6/4/2022) malam waktu setempat.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pihak yang mengaku bertanggungjawab. Dilaporkan juga tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.
Dilansir kantor berita AFP, Kamis (7/4/2022), roket-roket itu jatuh di dekat kilang Kawergosk, Distrik Khabat, Provinsi Erbil, salah satu yang terbesar di daerah kaya minyak.
Kota ini terletak sekitar 20 kilometer barat laut ibukota regional Arbil. "Roket diluncurkan dari daerah Khazir di Mosul," demikian laporan pasukan Kurdi yang menguasai wilayah tersebut.
Tim anti-teror Pemerintah Daerah Kurdi mengatakan, setidaknya ada tiga roket Katyusha yang menyerang. Serangan dilakukan dari wilayah Hamdaniye, Provinsi Niniwe, dekat Mosul.
Menurut laporan surat kabar Jerusalem Post, kilang itu merupakan bagian dari kelompok KAR Israel.
Bulan lalu, rumah CEO kelompok KAR, Baz Karim, menjadi sasaran rudal yang ditembakkan oleh Garda Revolusi Iran (IRGC).
IRGC mengeklaim pada saat itu bahwa serangan dilakukan sebagai tanggapan atas "kejahatan baru-baru ini dari rezim Zionis palsu."
“Menyusul kejahatan baru-baru ini dari rezim Zionis palsu dan pengumuman sebelumnya bahwa kejahatan dan kejahatan rezim terkenal ini tidak akan terjawab, 'Pusat Strategis Konspirasi dan Kejahatan Zionis'menjadi sasaran rudal IRGC yang kuat dan terarah tadi malam,” bunyi pernyataan IRGC.
Mosul adalah kota kedua Irak, yang terletak di sebelah barat Arbil. IRGC menembakkan selusin rudal balistik dalam serangan 13 Maret lalu.
Serangan itu menyebabkan kerusakan parah pada bangunan. Akan tetapi tidak ada laporan korban jiwa. Pihak berwenang Kurdi bersikeras negara Yahudi itu tidak memiliki situs di dekat Arbil.