PARBOABOA – Bensin sebagai bahan bakar kendaraan memiliki perbedaan yang tergantung dengan kualitasnya. Itu makanya jenis bensin yang dijual pun berbeda-beda. Di indonesia sendiri bensin yang populer adalah produksi dari Pertamina, yang menjual produk seperti pertamax, pertalite, hingga produk terlawasnya yakni premium.
Ketiga produk tersebut memiliki perbedaan pada nilai oktannya yang dibedakan dengan parameter Research Octane Number (RON).
RON yang juga sering disebut dengan angka oktan pada bensin, adalah tingkatan seberapa kuat bahan bakar menerima kompresi.
Dua bahan kimia pada bahan bakar bensin yakni heptana dan iso-oktana dijadikan sebagai standar dalam skala ikatan kimia pada bahan bakar bensin. Nilai campuran heptana dan iso-oktana inilah yang menjadi skala penentuan angka oktan atau RON.
Misalnya bensin dengan campuran 20% heptana dan 80% iso-oktana, maka bahan bakar tersebut memiliki angka oktan atau RON 80.
Angka oktan yang sesuai diperlukan untuk mengoptimalkan kinerja mesin. Sebagai contoh pada mesin roket diperlukan bahan bakar yang memiliki angka oktan lebih dari 100.
Tingginya kinerja mesin berbanding lurus dengan nilai angka oktan yang diperlukan. Jadi semakin tinggi angka oktan, semakin besar pula tekanan yang dibutuhkan bahan bakar tersebut terbakar.
Bagi pemilik kendaraan, penting untuk menggunakan bahan bakar dengan nilai oktan yangg direkomendasikan. Hal ini agar kendaraan awet.
Untuk produksi Pertamina sebagai BUMN penyedia bensin di Indonesia, menyedikan produk bensin dengan angka oktan yang berbeda-beda, seperti Produk Premium dengan RON 8, Pertalite dengan RON 90, Pertamax dengan RON 92, Pertamax Turbo dengan RON 98, dan Pertamax Racing dengan RON 100.
Adalagi bensin produksi diluar pertamina yang juga memiliki RON yang berbeda seperti produk Shell yang diberi nama Sell Regular dengan RON 87, Shell Plus dengan RON 89, dan Shell Vpower dengan RON 93.