PARBOABOA, Jakarta – Mata belekan merupakan kondisi yang umum terjadi pada seseorang ketika bangun tidur. Biasanya, belekan terletak pada area mata seperti kelopak, bulu, atau sudut mata.
Belekan sendiri adalah kotoran hasil sekresi dari kelenjar air mata yang terakumulasi selama seseorang tidur dan bercampur dengan debu. Seperti yang telah di katakan di atas, kondisi belekan pada mata merupakan hal yang umum terjadi.
Namun jika belekan pada mata muncul secara berlebihan, hal itu bisa menjadi tanda penyakit yang lebih serius, seperti peradangan kelopak mata, konjungtivitis, dan peradangan pada kornea mata.
Penyebab Mata Belekan
1. Konjungtivitis
Konjungtivitis merupakan inflamasi atau peradangan yang terjadi pada konjungtiva atau membran tipis bening yang melapisi permukaan bagian dalam kelopak mata dan melindungi sklera (bagian putih dari mata).
Peradangan yang terjadi pada konjungtiva menyebabkan bagian putih dari mata menjadi merah dan menimbulkan belek berlebih hingga membuat mata menjadi sulit terbuka. Konjungtivitis umumnya disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri. Akan tetapi, terkadang konjungtiva juga bisa muncul dari reaksi alergi .
2. Dacryocystitis
Dacryocystitis merupakan infeksi pada sakus lakrimalis atau kantung lakrimal yang terletak di antara sudut bagian dalam kelopak mata dengan hidung. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh terjadinya penyumbatan pada saluran air mata.
Seseorang yang mengalami dacryocystitis biasanya akan mengalami beberapa gejala, seperti munculnya benjolan lunak di bawah kelopak mata bagian dalam, mata berair dan kemerahan serta belek pada mata yang terasa lengket dan berujung pada penglihatan menjadi kabur.
3. Blepharitis
Blepharitis merupakan peradangan pada kelopak mata yang menyebabkan area tersebut mengalami pembengkakan dan kemerahan. Peradangan ini terjadi karena adanya produksi minyak abnormal dari kelenjar meibomian di tepi bagian dalam kelopak mata yang disebut juga dengan meibomian gland dysfunction (MGD).
4. Ulkus Kornea
Ulkus kornea merupakan luka terbuka yang terbentuk pada lapisan kornea atau lapisan bening yang terletak di bola mata bagian depan dan bertanggung jawab terhadap masuknya sebagian besar cahaya ke mata.
Ulkus kornea dapat terbentuk karena berbagai macam sebab, namun kondisi ini biasanya disebabkan oleh trauma pada mata atau infeksi mata yang dibiarkan atau tidak diobati. Apabila tidak segera ditangani, maka kondisi ini dapat menimbulkan ancaman serius yakni hilangnya penglihatan atau kebutaan.
Mata yang terasa sakit, kemerahan, pandangan menjadi kabur, kelopak mata bengkak dan mata belekan merupakan ciri khas dari ulkus kornea. Bahkan, belek pada kasus ulkus kornea ini bisa sangat parah hingga menutupi kornea dan mengganggu penglihatan.
5. Timbilen
Timbilen merupakan infeksi yang terjadi di tepi kelopak mata bagian atas atau bawah yang disebabkan oleh bakteri. Dalam dunia medis, timbilen disebut dengan hordeolum. Sedangkan masyarakat Indonesia umumnya menyebut penyakit ini dengan nama bintilan.
Berdasarkan letaknya, timbilen atau hordeolum ini dibagi menjadi dua jenis, yakni hordeolum interna yang terjadi pada kelenjar meibom dan hordeolum eksterna yang terjadi pada kelenjar zeis dan moll.
Gejala awal timbilen biasanya berupa kemerahan dan nyeri atau gatal di area yang terinfeksi. Kemudian perlahan berubah menjadi pembengkakan yang disertai dengan mata berair, serta yang paling khas yaitu timbulnya benjolan nanah kecil tepat diatas kelopak mata yang terinfeksi.
6. Keratoconjunctivitis (Sindrom Mata Kering)
Sindrom mata kering atau Keratoconjunctivitis sicca merupakan kondisi dimana mata mengalami kekurangan cairan akibat kelenjar air mata yang hanya memproduksi sedikit air mata atau akibat air mata yang mudah menguap karena adanya disfungsi dari kelenjar meibomian.
Gejala sindrom mata kering meliputi mata merah, terasa sakit dan panas, penglihatan kabur, mata terasa berpasir atau timbul sensasi seperti kemasukan benda asing dan kelopak mata atas bawah yang saling menempel ketika bangun tidur.
Gejala yang Harus Diwaspadai dari Mata Belekan
Ada beberapa gejala yang menyertai mata belekan, sehingga patut diwaspadai sebagai pertanda adanya infeksi mata yang serius, di antaranya:
- Munculnya belek berlebih yang semakin terbentuk atau menumpuk.
- Belek berwarna hijau atau kuning dan memiliki tesktur yang pekat atau lengket.
- Penglihatan menjadi buram.
- Mata terasa sakit.
- Sensitif terhadap cahaya (fotofobia).
- Mata mengalami kemerahan dan pembengkakan.
Cara Mengatasi Mata Belekan
Saat mata terasa gatal, Anda sebaiknya tidak boleh menggaruknya karena bisa membuat bakteri penyebab belekan menyebar ke area mata lainnya. Lakukanlah hal-hal berikut jika gejala mata belekan berlebih muncul:
- Kompres mata pakai air hangat selama 10-15 menit. Cara ini bukan untuk membunuh kuman penyebab, hanya bisa menghilangkan gejala yang muncul.
- Hindari penyebab alergi, terutama jika belekan muncul sebagai reaksi alergi.
- Gunakan obat mata, tapi jangan terlalu sering. Sebaiknya bicara pada dokter terlebih dahulu sebelum menggunakan obat tetes mata agar kamu mengetahui dosis dan jangka waktu pemakaiannya.
Demikianlah seputar informasi mengenai penyebab dan cara mengatasi mata yang alami belekan berlebih. Jika gejala dari mata belekan memburuk, silahkan konsultasikan ke dokter agar mendapat penanganan yang tepat.