Peringatan Detik-Detik Proklamasi
PARBOABOA – Ada yang berbeda pada peringatan detik-detik proklamasi kemerdekaan RI hari ini. Upacara HUT Kemerdekaan yang rutin digelar sejak 1950 kali ini dilaksanakan di dua tempat sekaligus, yakni di halaman Istana Merdeka Jakarta dan Istana Negara Ibu Kota Nusantara (IKN) baru di Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur. Sebuah lembar sejarah yang patut dicatat.
Tak ada yang berubah pada rangkaian acara yang bertujuan untuk menghargai arti kemerdekaan dan mengenang jasa pahlawan pendahulu kita.
Acara intinya dua saja, yakni pembacaan teks proklamasi yang pagi tadi dilakukan oleh Ketua DPR RI Puan Maharani, dan pengibaran sang merah putih oleh kelompok Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka).
Sebelumnya, duplikat bendera merah putih serta naskah proklamasi telah terlebih dahulu dihantarkan ke IKN. Pada 10 Agustus digelar iring-iringan kirab yang gegap gempita dengan pasukan marching band dari sejumlah kedinasan yang memainkan lagu-lagu nasional. Dua benda pusaka ini kemudian diterbangkan ke IKN dari bandara Halim Perdanakusumah dengan menggunakan pesawat Boeing TNI AU.
Bendera yang setiap tahun dikibarkan di acara detik-detik Proklamasi adalah duplikat bendera pusaka asli yang dijahit Fatmawati, ibu negara pertama. Bendera ini sudah pensiun sejak 1969.
Pagi tadi Presiden Joko Widodo mengenakan baju adat Kustin dari Kesultanan Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur. Ia memimping langsung seluruh rangkaian acara di IKN sementara Wakil Presiden Ma’ruf Amin bertugas di Istana Merdeka, Jakarta.
Lancar dan Khidmat
Jumlah tamu undangan ke IKN dibatasi, termasuk para duta besar negara sahabat. Meski demikian acara detik-detik proklamasi tetap berlangsung meriah dan khidmat. Ini sekaligus menepis keraguan banyak orang yang sebelumnya pesimis jika perayaan HUT RI ke-79 di ibu kota baru dapat mewujud.
Benar, pembangunan di IKN masih berlangsung tapi itu tidak menghalangi pelaksanaan upacara HUT Kemerdekaan. Seluruh rangkaian acara berjalan lancar dan sukses sejak pagi hari saat pengibaran sang merah putih, hingga sore hari ketika upacara penurunan.
Acara yang disiarkan langsung lewat channel Youtube kantor Sekretariat Presiden [sudah ditonton lebih dari 1.8 juta orang] terus menampakkan Istana Garuda yang megah karya maestro patung Nyoman Nuarta. Patung Garuda dengan sayap mengepak yang seolah memeluk bukit dan bangunan di depannya, berdiri mentereng di belakang halaman tempat upacara.
Dalam beberapa hari terakhir ini netizen banyak yang menghujat karya pematung berbakat kelahiran Tabanan, Bali ini. Mereka yang menghujat sering pula menggunakan kata-kata kasar dan bahkan melaknat.
Tapi tadi pagi seorang siswa SMA yang ikut menyaksikan tayangan live perayaan detik-detik proklamasi spontan berdecak kagum saat menyaksikan kemegahan Istana Garuda yang menjulang elegan di belakang halaman Istana IKN. Dia yang baru melihat karya itu langsung berucap, ”Wiih, keren juga ya Garuda-nya. Tapi kok bolong-bolong ya? Oh tapi itu kan ciri khas Pak Nyoman ya,” kenang siswa kelas XII sebuah SMA negeri di Kota Bogor yang beberapa kali berkesempatan mengunjungi NuArt Sculpture, museum milik sang maestro di Bandung.
Patung Garuda ini bukan sekadar ornamen patung, tapi dia juga berfungsi sebagai kantor presiden. Ada fungsi bangunan di dalamnya. Jadi, banyak ruang di sana. Ini barangkali yang tidak banyak dipahami orang.
Editor: Rin Hindrayati