PARBOABOA, Jakarta - Kasus harian COVID-19 semakin meningkat akibat subvarian Omicron baru XBB dan BQ.1. Tren peningkatan juga terlihat di laporan kematian, per Selasa (22/11/2022) bertambah 51 kasus meninggal karena COVID-19.
Sebagai upaya resiko peningkatan kasus atau munculnya varian baru tersebut, Kementerian Kesehatan RI mengizinkan pemberian vaksin booster COVID-19 kedua atau suntikan keempat kepada lansia berusia di atas 60 tahun.
Melalui Surat Edaran Nomor HK.02.02/C/5565/2022 tentang Vaksinasi COVID-19 Dosis Booster ke-2 Bagi Kelompok Lanjut Usia, ketentuan ini efektif berlaku sejak Selasa (22/1/2022). Lansia yang sudah menerima booster pertama lebih dari enam bulan, disarankan untuk melanjutkan vaksinasi COVID-19 booster kedua.
Adapun vaksin yang dapat digunakan untuk booster kedua ialah vaksin yang telah mendapatkan EUA dari BPOM dan rekomendasi ITAGI. Pemberiannya ini juga harus disesuaikan dengan vaksin yang tersedia di masing-masing daerah.
"Dengan mempertimbangkan tingginya risiko kasus berat COVID-19 pada lansia dan rekomendasi ITAGI, maka diperlukan vaksinasi booster COVID-19 kedua untuk lansia," benar surat edaran yang ditandatangani Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) dr Maxi Rein Rondonuwu, pada Rabu (23/22).
Berikut adalah regimen vaksin yang dapat digunakan untuk vaksinasi booster kedua bagi lansia, di antaranya:
1. Kombinasi untuk booster pertama Sinovac
AstraZeneca diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml
Pfizer diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,15 ml
Moderna diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
Sinopharm diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
Sinovac diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
Indovac diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
2. Kombinasi untuk booster pertama AstraZeneca
Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml
Pfizer diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,15 ml
AstraZeneca diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
3. Kombinasi untuk booster pertama Pfizer
Pfizer diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,3 ml
Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml
AstraZeneca diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
4. Kombinasi untuk booster pertama Moderna
Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml
Pfizer diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,15 ml
5. Kombinasi untuk booster pertama Janssen (J&J)
Janssen (J&J) diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
Pfizer diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml
6. Kombinasi untuk booster pertama Sinopharm
Sinopharm diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
Zivifax diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
7. Kombinasi untuk booster pertama Covovax
Covovax diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
Efek Samping Vaksin Booster
Dilansir dari lama resmi Kemenkes RI, beberapa Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) ringan hingga sedang yang mungkin akan dialami selesai suntik vaksin, diantaranya:
1. Rasa pegal di sekitar area suntik
2. Demam ringan
3. Rasa Lelah
4. Sakit Kepala
5. Pegal pada otot atau sendi
6. Menggigil
7. Diare
Demikianlah aturan vaksin yang dapat digunakan untuk vaksinasi booster kedua bagi lansia berserta efek samping vaksin booster yang perlu kita ketahui, semoga bermanfaat!