PARBOABOA, Medan – Harga sejumlah kebutuhan pokok kembali mengalami kenaikan di pasar tradisional. Misalnya daging ayam potong yang kembali mengalami kenaikan harga mencapai 40.500 per kilogramnya.
Pantauan PARBOABOA, kenaikan harga sejumlah bahan pokok ini terjadi pada daging ayam, gula pasir dan minyak goreng. Harga daging ayam di Kota Medan saat ini dijual dalam kisaran harga 39.500 sampai 40.500 per kilogramnya. Kenaikan harga daging ayam ini diperkirakan masih dipicu oleh harga pakan ternak.
Sementara itu, harga gula pasir naik 500 sampai 1000 rupiah per kilogramnya. Kenaikan ini terjadi sejak akhir pekan kemarin.
Gula pasir di Kota Medan dijual dengan harga 17 sampai 18 ribu rupiah per kilogramnya. Diketahui harga gula pasir sejak akhir Februari 2024 kemarin mulai merangkak naik. Kenaikan harga ini diduga karena terganggunya pasokan dan memicu terjadinya penurunan produksi. Ditambah lagi adanya kabar tentang pengetatan ekspor gula pasir di beberapa negara.
Seorang ibu rumah tangga yang ditemui PARBOABOA di Pasar Melati Medan, Vina Tarigan mengaku pusing dengan harga kebutuhan pokok dan sayur mayur saat ini. Menurutnya, tidak ada usaha apapun dari pemerintah untuk mengendalikan harga kebutuhan. Bukan hanya beras, daging, ayam, minyak, gula bahkan hampir semua bahan makanan mengalami kenaikan harga.
“Entah apa lagi yang mau dimasak sekarang ini, semua serba naik,” keluhnya, Senin (04/03/2024).
Semakin mendekati Ramadhan, Vina mengaku semakin pusing membelanjakan pemasukan suami yang tak ikut naik disaat semua harga kebutuhan melonjak. Menurutnya, Ramadhan akan menjadi ajang semakin meningkatnya harga sejumlah kebutuhan khususnya makanan.
“Sedih lah kalau lihat harga-harga sekarang. Kami mamak-mamak ini udah mau gila rasanya mikirin masak apa, gimana belinya. Sedangkan uang belanja dan gaji suami masih sama, segitu-segitu aja,” ungkapnya.
Hal senada dikatakan Nofi, ibu anak tiga ini juga mengeluh dengan kenaikan harga di pasar tradisional. Bahkan, setiap harinya selalu ada kejutan di harga kebutuhan pokok di pasar. Mulai dari harga beras sampai ikan.
“Udah tiap hari lah kaget-kaget kalau pergi belanja, ntah cemana lah ini,” katanya.
Pengamat Ekonomi Sumatera Utara, Gunawan Benjamin menuturkan harga minyak goreng yang kembali mengalami kenaikan seiring dengan harga CPO. Enam bulan terakhir harga CPO memang sulit menembus level psikologis atau bertahan diangka 4 ribu ringgit per tonnya. Namun, harga CPO ini memiliki dampak pembentukan harga minyak goreng di tanah air.
Harga CPO sendiri sebagai bahan baku minyak goreng sawit diproyeksikan akan tetap bertahan mahal. Hal ini dipicu oleh produksi yang melemah. Selain itu, melemahnya mata uang ringgit terhadap US Dolar serta ancaman kenaikan harga minyak mentah dunia.
Menurut Gunawan Benjamin, harga daging ayam bisa turun jika harga bahan produksinya juga bisa turun. Dalam penurunan harga bahan produksi inilah seharusnya pemerintah berperan, khususnya dalam kebijakan impor jagung yang sifatnya ad hoc untuk perusahaan pakan ternak.
“Dengan catatan, harga jagung di tingkat petani tetap dijaga” ucapnya.
Pada kenaikan harga gula pasir, tidak ada pilihan lain selain menambah produksi. Sedangkan untuk harga minyak goreng, belakangan ini memang terjadi peningkatan biaya produksi di minyak goreng.
Mengacu pada PIHPS, harga minyak goreng curah dijual di angka 15.250 sampai 16 ribu rupiah per kilogramnya atau naik sekitar 250 sampai 500 rupiah.
Harga ini berbeda dengan harga minyak goreng bermerk Minyak Kita yang dijual seharga 14 ribu rupiah per liternya.
Editor: Fika