PARBOABOA, Jakarta - Indeks kualitas udara Jakarta mencapai skor 131 menurut pengukuran IQAir (indeks kualitas udara) Sabtu (26/8/2023) pagi. Skor ini menunjukkan tingkat kualitas udara dalam kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif.
Dibandingkan dengan Jumat (25/8/2023) di waktu yang sama, skor kualitas udara Jakarta pagi ini lebih baik. Sebelumnya, indeks kualitas udara mencapai 155 yang masuk kategori tidak sehat.
Dalam perbandingan dengan kota-kota besar lain yang juga mengalami tingkat polusi udara tinggi, Jakarta saat ini menduduki peringkat kelima. Posisi pertama ditempati oleh Dubai, Uni Emirat Arab, dengan skor 171. Diikuti oleh Kuwait City, Kuwait dengan skor 160, Johannesburg, Afrika Selatan dengan skor 159, dan Doha, Qatar dengan skor 145.
Tak hanya Jakarta, wilayah sekitarnya juga mengalami masalah polusi udara. Kota Bogor memiliki indeks kualitas udara yang hampir sama dengna Jakarta, artinya masuk kategori udara tidak sehat bagi kelompok sensitif.
Kota Depok saat ini malah lebih buruk dari Jakarta dengan skor kualitas udara yang mencapai 203. Itu menunjukkan bahwa udara di sana dalam kondisi sangat tidak sehat.
Kota Tangerang dan Tangerang Selatan juga termasuk dalam kategori tidak sehat, dengan masing-masing indeks kualitas udara mencapai 154 dan 193.
Sementara Kota Bekasi memiliki indeks polusi udara 104 pada hari ini, yang berarti tidak sehat bagi kelompok sensitif.
Skor indeks kualitas udara berdasarkan pengukuran IQAir terbagi menjadi enam kategori. Skor antara 0-50 masuk dalam kategori baik (good). Skor 51-100 masuk dalam kategori sedang (moderate).
Angka 101-150 dikategorikan sebagai tidak sehat bagi kelompok sensitif (unhealthy for sensitive groups). Skor 151-200 masuk dalam kategori tidak sehat (unhealthy).
Skor 201-300 menunjukkan tingkat yang sangat tidak sehat (very unhealthy). Terakhir, kategori berbahaya (hazardous) terletak pada angka 301-500 atau lebih tinggi.