PARBOABOA - Ideologi adalah dasar atau kerangka sebuah negara yang memberikan pondasi kokoh untuk eksistensinya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ideologi adalah kumpulan konsep yang tersusun secara sistematis, dijadikan asas pendapat yang memberikan arah dan tujuan untuk kelangsungan hidup.
Bersifat sistematis, komprehensif, dan normatif, ideologi mengandung visi ideal tentang masyarakat yang diinginkan.
Tujuan utama dari ideologi adalah untuk menyediakan kerangka pemikiran normatif dalam rangka mencapai perubahan dalam sebuah negara.
Oleh karena itu, ideologi menjadi salah satu pandangan yang digunakan oleh individu atau kelompok tertentu untuk membentuk pola berpikir dalam mewujudkan keinginan atau cita-cita suatu negara.
Setiap ideologi juga memiliki ciri khas dan karakteristik tersendiri yang membedakannya dari pandangan individu biasa.
Untuk memahami secara mendalam apa itu ideologi, berikut akan disajikan informasi selengkapnya di bawah ini.
Pengertian Ideologi
Ideologi adalah serangkaian gagasan, keyakinan, atau pandangan tentang bagaimana suatu masyarakat seharusnya diatur, dijalankan, atau diorganisir.
Melansir buku Mengenal Ideologi Negara oleh D.C. Tyas (2020), kata ideologi berasal dari bahasa Yunani “idea” dan “logos”.
Idea mengandung arti mengetahui pikiran, melihat dengan budi.
Adapun kata logos mengandung arti gagasan, pengertian, kata, dan ilmu.
Jadi, ideologi berarti kumpulan ide atau gagasan, pemahaman-pemahaman, pendapat-pendapat, atau pengalaman pengalaman.
Menurut Antoine Destutt de Tracy, ideologi merupakan cabang filsafat yang disebut science de ideas (sains tentang ide).
Pada tahun 1796, ia mendefinisikan ideologi sebagai ilmu tentang pikiran manusia, yang mampu menunjukkan jalan yang benar menuju masa depan.
Pada awal kemunculannya, ideologi berarti ilmu tentang cita-cita, gagasan, dan buạh pikiran.
Seiring perkembangannya, ideologi didefinisikan para ahli sebagai berikut:
- Descartes: Ideologi adalah inti dari semua pemikiran manusia
- Machiavelli: Ideologi adalah sistem perlindungan kekuasaan yang dimiliki oleh penguasa.
- Thomas Hobbes: Ideologi adalah seluruh cara untuk melindungi kekuasaan pemerintah agar dapat bertahan dan mengatur rakyatnya.
- Francis Bacon: Ideologi adalah paduan atau gabungan pemikiran mendasar dari suatu konsep hidup.
- Karl Marx: Ideologi merupakan alat untuk mencapai kesetaraan dan kese ahteraan bersama dalam masyarakat. Ia mengartikan ideologi sebagai pandangan hidup yang dikembangkan, berdasarkan kepentingan golongan atau kelas sosial tertentu dalam bidang politik atau sosial.
- Napoleon: Ideologi adalah keseluruhan pemikiran politik dari musuh musuhnya.
- Gunawan Setiardjo: Menurutnya, ideologi adalah seperangkat ide asasi tentang manusia dan seluruh realitas yang dijadikan pedoman dan cita-cita hidup.
Kesimpulannya, pengertian ideologi adalah keseluruhan sistem berpikir, nilai-nilai, dan sikap dasar suatu kelompok sosial atau kebudayaan tertentu.
Istilah ini mencakup kumpulan nilai-nilai, tujuan, norma, dan prinsip-prinsip yang membentuk dasar pemikiran seseorang atau kelompok tentang politik, sosial, ekonomi, dan masalah-masalah kehidupan lainnya.
Sejarah Ideologi
Istilah ideologi pertama kali dicetuskan oleh filsuf Perancis Antoine Destutt de Tracy pada tahun 1796.
Ia menggambarkan ideologi sebagai usaha untuk mendefinisikan ilmu pengetahuan atau sains yang berkaitan dengan ide.
Inspirasi Destutt de Tracy berasal dari pemikiran filsuf seperti John Locke dan Étienne Bonnot de Condillac, yang juga dipengaruhi oleh pemikiran Francis Bacon, seorang filsuf Inggris dari zaman Pencerahan.
Destutt de Tracy berpendapat bahwa tujuan ilmu pengetahuan bukan hanya untuk memberikan pengetahuan kepada manusia, tetapi juga untuk meningkatkan kualitas kehidupan manusia di dunia.
Ini adalah ciri khas dari ideologi ala de Tracy yang membedakannya dari teori, sistem, dan filosofi dasar.
Pada awalnya, Destutt de Tracy dan para pemikir ideologi lainnya merancang ideologi sebagai sistem pendidikan di Perancis yang diharapkan akan membawa perubahan positif dalam masyarakat Perancis dengan mengedepankan kebebasan individu dan perencanaan negara yang cermat.
Pemikiran-pemikiran ini kemudian diadopsi sebagai doktrin resmi Republik Perancis pada periode 1795-1799.
Pada abad ke-19 hingga awal abad ke-20 sering dianggap sebagai abad ideologi oleh sejarawan, karena istilah ini menjadi umum dan pemikiran-pemikiran tentang ideologi mulai berkembang secara modern.
Munculnya Positivisme Auguste Comte, berbagai bentuk Komunisme, Sosialisme, Fasisme, Nazisme, dan Nasionalisme menjadi tanda bahwa ideologi berkembang pesat selama periode tersebut, bahkan mempengaruhi dinamika hubungan internasional pada abad ke-20.
Karakteristik Ideologi
Ideologi memiliki beberapa karakteristik utama yang membedakannya dari sekadar pandangan atau kepercayaan individu.
Berikut adalah beberapa karakteristik kunci dari ideologi:
1. Sistematis
Ideologi adalah kumpulan gagasan, nilai, dan prinsip-prinsip yang membentuk suatu sistem pemikiran yang koheren dan terstruktur.
2. Komprehensif
Ideologi berusaha memberikan pandangan tentang bagaimana masyarakat seharusnya diatur dan dijalankan.
3. Normatif
Ideologi bersifat normatif, yang berarti mereka menyediakan panduan tentang apa yang dianggap benar dan salah, adil dan tidak adil, serta apa yang seharusnya dilakukan atau dihindari dalam masyarakat.
4. Visi Ideal
Setiap ideologi memiliki visi ideal tentang masyarakat yang mencakup nilai-nilai dan tujuan-tujuan yang diharapkan untuk dicapai dalam menciptakan masyarakat yang lebih baik.
5. Identitas dan Solidaritas
Ideologi dapat menjadi dasar identitas kolektif dan solidaritas di antara kelompok atau komunitas yang membagikan pandangan dan keyakinan yang sama.
6. Pengaruh Sosial dan Politik
Dikutip dari Encyclopedia Britannica (2015), secara sederhana, ideologi dapat dipahami sebagai seperangkat nilai yang menjadi cara pandang suatu individu maupun kelompok yang memengaruhi cara mereka berpikir dan bertindak.
Sementara itu, politik diartikan sebagai kesepakatan antar manusia untuk hidup bersama dalam kelompok seperti suku, kota, atau negara.
Konsep negara kesejahteraan merupakan suatu konsep pemerintahan di mana negara memegang peranan penting dalam melindungi serta meningkatkan kesejahteraan sosial dan ekonomi warga negaranya.
Oleh karena itu, ideologi memiliki potensi untuk memengaruhi arah dan kebijakan politik, bentuk pemerintahan, serta institusi-institusi sosial dan ekonomi dalam masyarakat.
7. Perubahan dan Adaptasi
Ideologi dapat berubah seiring waktu dan beradaptasi dengan perubahan sosial, ekonomi, atau politik yang terjadi dalam masyarakat.
8. Perspektif Historis
Ideologi sering kali memiliki perspektif historis, yaitu melihat perkembangan masyarakat dalam konteks sejarah dan evolusi ide-ide.
Fungsi Ideologi
Pancasila merupakan ideologi bangsa Indonesia. Salah satu fungsi ideologi adalah sebagai panduan atau pijakan dalam mengatur kehidupan masyarakat, negara, dan pemerintahan.
Dilansir jurnal Ideologi dan Wacana Media oleh Felix Tawaang & Hasyim Ali Imran (2017), Raymond Williams mendefinisikan ideologi itu sebagai sebuah bentuk yang relatif formal dan mengartikulasikan sistem makna, nilai-nilai dan kepercayaan, ataupun semacamnya yang diabstraksikan sebagai sebuah pandangan dunia atau pandangan kelas.
Berikut beberapa fungsi ideologi adalah sebagai berikut:
1. Identitas Nasional
Pancasila berfungsi sebagai perekat identitas nasional Indonesia.
Ini menggambarkan nilai-nilai dasar yang menjadi ciri khas bangsa dan menyatukan beragam kelompok etnis, budaya, agama, dan bahasa yang ada di Indonesia.
2. Kerangka Berpikir
Ideologi, termasuk Pancasila, memberikan kerangka berpikir bagi perumusan kebijakan, hukum, dan aturan-aturan yang mengatur kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
3. Pedoman Bertindak
Ideologi menjadi panduan bagi para pemimpin dan warga negara dalam bertindak dan mengambil keputusan yang sesuai dengan nilai-nilai dasar yang dipegang oleh negara.
4. Keseimbangan dan Kestabilan
Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia berfungsi sebagai perekat sosial yang mempromosikan toleransi, perdamaian, dan kerukunan antara berbagai kelompok masyarakat.
5. Pengayom Keadilan
Ideologi seperti Pancasila berfungsi untuk mengayomi hak-hak dan keadilan bagi semua warga negara, tanpa memandang perbedaan agama, suku, atau latar belakang lainnya.
6. Mengatasi Konflik
Ideologi seperti Pancasila memiliki potensi untuk menyelesaikan atau mengurangi konflik yang timbul di dalam masyarakat, karena nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang terkandung di dalamnya mendorong kesepahaman dan kerja sama.
7. Penguatan Kebersamaan
Ideologi berperan dalam memperkuat rasa kebersamaan, solidaritas, dan semangat persatuan dalam masyarakat Indonesia.
8. Acuan dalam Pendidikan
Ideologi seperti Pancasila menjadi acuan dalam sistem pendidikan nasional, memastikan bahwa nilai-nilai bangsa ditanamkan dalam pembentukan karakter generasi muda.
Tipe-Tipe Ideologi
Ideologi negara merupakan cita-cita negara atau yang menjadi dasar bagi suatu sistem kenegaraan untuk seluruh rakyat dan bangsa yang bersangkutan.
Berdasarkan nilai-nilai yang mendasarinya, terdapat dua tipe ideologi sebagai ideologi suatu negara.
1. Ideologi Terbuka
Ideologi terbuka adalah ideologi yang menjadi pandangan suatu bangsa. Ideologi ini memiliki beberapa nilai yang dapat mengikuti perkembangan zaman.
Adapun nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi terbuka sebagai berikut:
- Nilai dasar, merupakan nilai yang tidak dapat berubah sepanjang zaman.
- Nilai instrumen, yaitu nilai yang memiliki sifat dinamis, sesuai dengan perkembangan zaman.
- Nilai praktis, merupakan nilai yang dilaksanakan secara nyata.
2. Ideologi Tertutup
Ideologi tertutup adalah ajaran atau pandangan dunia atau filsafat yang menentukan tujuan-tujuan dan norma-norma politik dan sosial, yang ditasbihkan sebagal kebenaran yang tidak boleh dipersoalkan lagi, melainkan harus diterima sebagai sesuatu yang sudah jadi dan harus dipatuhi.
Ideologi tertutup merupakan ideologi yang dimutlakkan. pelaksanaannya dipaksakan, dan tidak dapat menerima pandangan-pandangan baru.
Sebuah negara yang memilih ideologi tertutup memiliki ciri sebagai berikut:
- Tidak hanya menentukan kebenaran nilai-nilai dan prinsip prinsip dasar saja, tetapi juga menentukan hal-hal yang bersifat konkret operasional. Ideologi tertutup tidak mengakui hak masing-masing orang untuk memiliki keyakinan dan pertimbangannya sendiri. Ideologi tertutup menuntut ketaatan.
- Ideologi menjadi cita-cita suatu kelompok saja, bukan cita cita yang sudah hidup dalam masyarakat. Kelompok tersebut memiliki program untuk memperbaharui kondisi masyarakat yang sudah ada sebelumnya.
- Tidak bersumber dari masyarakat, melainkan dari pikiran elit yang harus dipropagandakan kepada masyarakat. Sebaliknya, baik-buruknya pandangan yang muncul dan berkembang dalam masyarakat dinilai sesuai tidaknya dengan ideologi tersebut.
Jenis-jenis Ideologi dan Negara yang Menganutnya
Berikut adalah beberapa macam ideologi politik bersama dengan beberapa contoh negara yang, pada tingkat tertentu, menganut atau mencerminkan karakteristik dari ideologi tersebut:
1. Marxisme
Ideologi Marxisme adalah salah satu dari macam-macam ideologi yang dibuat berdasarkan bentuk perlawanan Karl Marx terhadap ketidakadilan sistem ideologi kapitalisme.
Ideologi marxisme lahir berkat anggapan ideologi kapitalisme yang dianggap sebagai kesalahan yang besar karena akan semakin memperkaya pemilik modal dengan mengorbankan nasib kaum buruh yang menyedihkan.
Contoh negara yang menganut: Tiongkok,Kuba,Laos dan Vietnam
2. Sosialisme
Ideologi sosialisme adalah salah satu dari macam-macam ideologi yang dapat diidentikkan dengan ideologi komunisme.
Hal ini karena prinsip yang mendasar yaitu sama-sama akan mengutamakan segala kepemilikannya secara bersama-sama dan tidak mengakui adanya kepemilikan individu.
Seluruh aset dan modal akan dikuasai secara bersama-sama demi kepentingan suatu bangsa dan negara.
Contoh negara yang menganut:Tiongkok atau China, Denmark, Finlandia, Belanda, Kanada, Swedia, Norwegia, Irlandia, Selandia Baru, dan Belgia.
3. Fasisme
Ideologi fasisme adalah salah satu dari macam-macam ideologi yang mirip dengan sistem kerajaan zaman. Ideologi ini lebih menekankan pada kepemimpinan tunggal.
Kekuasaan ini khusus dipegang oleh seseorang yang dianggap kuat dan mampu mengatur sistem bernegara.
Salah satu ideologi ini dikenal kuat dan keras, sudah pasti membuat ruang gerak setiap orang terbatas untuk bisa memenuhi hak-haknya.
Contoh negara yang menganut: Italia, Jerman, Spanyol, Yunani, Hungaria, dan Jepang.
4. Nasionalisme
Ideologi nasionalisme adalah salah satu dari macam-macam ideologi yang menitikberatkan kepada kedaulatan negara. Hal yang mutlak dan tidak boleh diganggu oleh pihak manapun.
Setiap warga negara haruslah memiliki rasa mencintai negara lebih dari apapun dengan berjuang dan berkorban secara bersama-sama demi menjaga kedaulatan negara.
Contoh negara yang menganut: Indonesia, Amerika, Italia, Afrika, dan, Jerman.
5. Kapitalisme
Ideologi kapitalisme menekankan kepada penguasaan modal oleh pihak swasta yang di mana negara tidak berhak mengatur dan membuat undang-undang yang dapat mempersulit jalanya usaha mereka.
Contoh negara yang menganut: Perancis, Amerika, Jerman, Inggris, Belanda.
6. Liberalisme
Ideologi liberalisme adalah ideologi yang menekankan pada kebebasan. Terutama kepada setiap golongan untuk dapat mengekspresikan keinginannya sendiri tanpa ada larangan dari pihak lainnya.
Asal katanya yaitu liberal yang berarti kebebasan. Ideologi ini menganggap bahwa setiap orang harus memperoleh kesempatan yang sama dalam mencapai sesuatu.
Contoh negara yang menganut : Albania, Armenia, Austria, Belgia, Bulgaria, Kroasia, Cyprus, Republik Cekoslovakia, Denmark, Estonia, Finlandia, Prancis, Jerman, Yunani, Hungaria, Islandia, Italia, Latvia, Lithuania, Luxembourg, Macedonia, Moldova, Netherlands, Norwegia, Polandia, dll.
7. Demokrasi
Demokrasi terdiri dari dua kata yaitu demos dan kratos. Demos berarti rakyat dan kratos berarti kekuasaan.
Demokrasi adalah kekuasaan tertinggi ada di tangan rakyat. Suara rakyat akan diwakili oleh dewan yang diberi nama dewan perwakilan rakyat.
Selain itu, dalam proses berjalannya suatu negara maka akan diadakan pemilihan umum yang berfungsi untuk memilih legislatif (Perwakilan rakyat) dan eksekutif (pemerintah) yang akan saling bersinergi dalam membangun negara.
Contoh negara yang menganut:I ndonesia, Norwegia, Denmark, Amerika, Swedia, Venezuela, Australia, Belgium, Selandia Baru, dll.
8. Feminisme
Ideologi feminisme adalah ideologi yang menitikberatkan kepada kesetaraan hak serta kewajiban bagi perempuan.
Kesetaraan tersebut meliputi hak ekonomi, politik, sosial, budaya, ruang pribadi, dan ruang publik.
Tujuan utama dari ideologi ini adalah memperjuangkan hak perempuan yang dahulu kala tidak boleh bersekolah, berpolitik, dan lain sebagainya.
Contoh negara yang menganut: Swedia, Kanada, Perancis, Meksiko, Luxembourg, dan Spanyol.
9. Anarkisme
Ideologi anarkisme ideologi yang menganggap bahwa negara merupakan sebuah gangguan dan tidak perlu ada. Sebagian wilayah di Spanyol menganut ideologi tersebut.
Ideologi ini menitikberatkan kepada kebebasan setiap individu, di mana sebuah tatanan negara dan politik dianjurkan untuk dibubarkan dan digantikan dengan tindakan sukarela dari setiap warga negara.
Contoh negara yang menganut: Spanyol.
10. Konservatisme
Ideologi konservatisme adalah salah satu dari macam-macam ideologi yang menitikberatkan pada sistem tata kelola dan nilai-nilai ajaran tradisional serta kuno.
Ideologi ini anti sekali dengan segala bentuk globalisasi dan modernisasi yang berkembang di seluruh dunia.
Popularitas ideologi konservatisme ada sejak revolusi perancis.
Contoh negara yang menganut: Amerika, Irlandia, Polandia, Italia, India, Nigeria, Ethiopia, dll.
11. Libertarianisme
Ideologi libertarianisme adalah ideologi yang kombinasi antara ideologi liberalisme dan sosialisme. Setiap orang memiliki kebebasan baik politik dan ekonomi.
Akan tetapi kepemilikkan pada berbagai sektor strategis, ideologi ini lebih dibebankan kepada negara. Pemerintah adalah alat mengatur dan mengawasi sistem tatanan negara.
Contoh negara yang menganut: Amerika,Australia,Jerman, Inggris, Prancis, Jepang, dll.
12. Nazizme
Ideologi Nazizme adalah salah satu dari macam-macam ideologi yang identik dengan seorang tokoh asal Jerman, Adolf Hitler. Singkatan Nazizme adalah nasional sosialisme.
Salah satu dari macam-macam ideologi ini bukan hasil gagasan dan ide original. Akan tetapi dari penggabungan ideologi dan yang paling terlihat adalah anti yahudi.
Pada masa kejayaa Adolft Hitler banyak orang yahudi yang dipenjarakan dan dibunuh di seluruh dunia. Paham ideologi yang satu ini sangat kejam, keras, dan kuat.
Contoh negara yang menganut: Jerman.
Ancaman Ideologi
Ancaman ideologi merujuk pada upaya atau kecenderungan kelompok atau individu untuk menyebarkan atau memperjuangkan gagasan-gagasan yang dapat mengancam stabilitas sosial, politik, atau ekonomi suatu masyarakat.
Ancaman ideologi dapat datang dalam berbagai bentuk, di antaranya:
1. Ekstremisme
Ketika sebuah ideologi dieksploitasi atau digunakan secara ekstrem, dapat menyebabkan perpecahan dalam masyarakat dan bahkan mengarah pada kekerasan.
Kelompok-kelompok ekstremis, seperti teroris, mungkin menggunakan ideologi mereka sebagai pembenaran untuk melakukan kekerasan dan menyebabkan ketidakstabilan.
2. Radikalisme
Ideologi radikal mencakup pandangan yang berada di luar mainstream atau yang ingin melakukan perubahan drastis pada sistem yang ada.
Jika tidak diatasi dengan bijaksana, radikalisme bisa mengganggu keseimbangan sosial dan politik.
3. Konflik Ideologis
Ketika dua atau lebih ideologi saling bertentangan, dapat terjadi konflik ideologis yang dapat menyebabkan ketegangan, perselisihan, atau bahkan perang antara kelompok atau negara.
4. Pencabutan Hak Asasi Manusia
Beberapa ideologi mungkin mengancam hak asasi manusia dan kebebasan individu. Pencabutan hak-hak ini dapat mengarah pada penindasan dan pembatasan kebebasan warga negara.
5. Pengaruh Asing
Ketika negara atau kelompok asing mencoba mempengaruhi atau mencoba menerapkan ideologi mereka di negara lain, hal itu dapat menimbulkan ancaman terhadap kedaulatan dan stabilitas negara tersebut.
6. Propaganda dan Disinformasi
Penyebaran propaganda dan disinformasi dengan tujuan untuk mempengaruhi persepsi dan keyakinan masyarakat adalah bentuk ancaman ideologi yang dapat mengganggu proses demokrasi dan menghasilkan pemikiran yang ekstrem.
7. Pergeseran Nilai dan Norma
Ketika sebuah ideologi berusaha untuk menggantikan atau mengubah nilai-nilai dan norma sosial yang ada, hal ini dapat menyebabkan ketegangan dan konflik dalam masyarakat.
Kesimpulannya, ideologi merupakan pijakan filosofis yang menjadi pondasi suatu masyarakat dan negara dalam menyusun sistem sosial, politik, dan ekonomi.
Namun, Anda tidak boleh mengabaikan ancaman ideologi ekstrem yang dapat merusak harmoni dan perdamaian masyarakat.
Dengan meningkatkan pemahaman tentang ideologi, mendorong dialog, dan menghargai perbedaan, hal ini dapat membangun masyarakat yang inklusif dan mampu menangkal ancaman ideologi yang berpotensi merusak keutuhan bangsa.
Hanya dengan bersatu dan saling menghormati, kita dapat melangkah maju menuju masyarakat yang adil dan sejahtera.
Demikianlah informasi mengenai apa itu ideologi beserta dengan karakteristik, fungsi dan ancamannya. Semoga bermanfaat.
Editor: Ratni Dewi Sawitri