PARBOABOA, Pematangsiantar - Finalisasi rekapitulasi pemilu di Pematang Siantar, Sumatra Utara (Sumut) telah selesai.
Rapat pleno yang berlangsung selama 3 hari, dari Selasa (27/2/2024) hingga Kamis (29/2/2024), berhasil merekap suara masuk Pilpres dan Pemilu DPR, DPRD dan DPD untuk 8 Kecamatan di Kota Pematangsiantar.
"Hari Selasa, pleno diselesaikan untuk dua kecamatan. Hari Rabu, diselesaikan empat kecamatan. Untuk kamis, dua kecamatan. Sehingga sampai selesai delapan kecamatan," kata Ketua KPU Pematangsiantar, Muhammad Isman Hutabarat kepada PARBOABOA, di Gedung Dharma Wanita Jalan Porsea, Kecamatan Siantar Barat, Kamis (29/2/2024).
Isman menerangkan, hasil perhitungan suara ini harus sudah dikirim ke Provinsi pada 5 Maret mendatang.
Namun, sebelum dikirim, para saksi masing-masing partai diberi kesempatan untuk mengecek lagi hasil rekapitulasi yang ada.
"Hari Jumat dicek lagi hasil suara, sebelum para saksi menandatangani finalisasi rekapitulasi," ujar Isman.
Koordinator Divisi Humas Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Pematangsiantar, Frenki Dermanto Sinaga mengapresiasi proses perhitungan suara yang dilakukan oleh KPU karena tepat waktu dan berjalan sesuai dengan ketentuan UU.
Ia berharap kinerja KPU semakin memberi rasa kepercayaan kepada masyarakat terkait integritas dan transparasi penyelenggara pemilu. Apalagai dalam prosesnya, perhitungan suara di tingkat Kota Pematangsiantar terpantau lancar dan aman.
"Tidak ada masalah yang mencolok yang dapat mengganggu proses penghitungan suara," tegas Frenki.
Prabowo-Gibran Unggul PKS Raih Kursi DPRD
Dari hasil finalisasi rekapitulasi suara KPU Pematangsiantar, untuk Pilpres, pasangan Prabowo-Gibran memimpin perolehan suara sebanyak 92.852.
Di posisi kedua, Anies-Muhaimin mengumpulkan 29.838 suara, disusul oleh Ganjar-Mahfud yang memperoleh 27.690 suara.
Sementara itu dari total pengguna hak pilih sebanyak 152.312, suara sah sebanyak 150.380 dan suara tidak sah 1.932.
Jumlah surat suara yang tidak digunakan termasuk sisa surat suara cadangan sebanyak 54.332. Sedangkan surat suara yang dikembalikan oleh pemilih karena rusak atau keliru mencoblos sebanyak 145.
Untuk kursi DPRD, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berhasil meraih dua kursi setelah pada pemilu 2019 partai berlambang mars dan hymne gagal mengutus kadernya ke DPRD Pemtangsiantar.
Saksi dari PKS, Zepri Handayani Pakpahan mengatakan salah satu kader PKS yang terplih adalah Tigor Harahap. Tigor terpilih setelah meraih 1.242 ribu suara di Daerah Pemilihan (Dapil) 1.
Dia menjelaskan, PKS telah belajar dari kekalahan di Pemilu 2019 sehingga berhasil mengantar kadernya mengisi kursi DPR, meski di pemilu tahun ini baru dua orang yang terpilih.
"Dan melibatkan lebih banyak interaksi dengan masyarakat untuk lebih membangun ikatan emosional," kata Zepri kepada PARBOABOA di Gedung Dharma Wanita, Pematangsiantar Jumat (1/3/2024).
PKS, kata Zepri akan segera merencanakan program-program prioritas mereka setelah secara resmi mendapatkan kursi di DPRD. Selain itu, partai juga sedang menjajaki kemungkinan kerjasama dengan partai lain untuk kolaborasi di masa depan.
Zepri juga mengklarifikasi tantangan yang dihadapi PKS selama ini yaitu soal isu pragmatisme dan money politics.
Ia mengatakan, "kami tidak mengandalkan hal tersebut dan bersyukur masih ada masyarakat yang punya hati nurani untuk mempertahankan nilai-nilai ideologis yang tak dapat dibayar pakai uang."
Demikian dengan tudingan politik Identitas. Zepti mengatakan, di berbagai daerah justru banyak pengurus PKS yang berasal dari agama lain.
Seperti di Papua khususnya di daerah pegunungan, banyak orang-orang Nasrani yang menjadi pengurus partai.
Ia menjelaskan bahwa persepsi tersebut hanya merupakan branding yang dibuat oleh orang-orang di luar partai.
PKS terang Zepti adalah adalah partai keummatan yang bersifat nasional.
Editor: Gregorius Agung