PARBOABOA, Abuja - Dua desa di Nigeria diserbu sekelompok pria bersenjata pada Kamis (10/8/2023) pagi dini hari. Akibatnya, 20 orang tewas.
Juru bicara polisi Dataran Tinggi, Alfred Alabo mengatakan, penyerang menyasar Desa Tagwam Lawuru dan membunuh 17 orang. Mereka lalu menuju Desa Layowok dan membunuh tiga warga.
Sejumlah warga lain juga dilaporkan luka-luka akibat serangan itu. Mayoritas mengalami luka tembak dengan berbagai tingkatan.
Alabo meminta warga agar tenang. Dia dan pihak keamanan berjanji akan menangkap dan mengadili para pelaku.
Sebagai informasi, kekerasan di Nigeria sering dilukiskan sebagai konflik etno-religius. Sebagian besar penggembala Muslim Fulani kerap terlibat bentrok dengan sebagian besar petani Kristen.
Banyak ahli dan politisi berpendapat, perubahan iklim dan perluasan lahan pertanian menciptakan perebutan tanah dan air. Hal itu mendorong petani dan penggembala masuk lingkaran konflik, tanpa memandang agama atau etnis.
Penyerangan kelompok bersenjata kerap terjadi di Nigeria. Pada awal Juli lalu, penyerangan menimpa warga Desa Akpuuna, Distrik Ukum, negara bagian Benue. Mereka membunuh 24 penduduk.
Sebelumnya, pada bulan Mei, kelompok bersenjata juga menyerang desa di Daerah Birnin Gwari, negara bagian Kaduna. Sembilan petani tewas dalam serangan tersebut.
Sejak awal tahun, tercatat sudah lebih dari 100 warga tewas diserang kelompok kriminal. Sayangnya, penangkapan terhadap pelaku pembunuhan jarang terjadi.