PARBOABOA - Penyedia Domain Name System (DNS) internasional, Cloudflare mengalami gangguan layanan, Selasa (21/6/2022).
Akibatnya, beberapa layanan berbasis internet tidak bisa diakses atau down, seperti dilansir dari Techcrunch.
Gangguan layanan Cloudflare sendiri berdampak pada layanam populer termasuk Discord, Omegle, DoorDash, Crunchyroll, NordVPN, dan Feedly.
Layanan populer lainnya yang telah mengonfirmasi bahwa mereka juga terpengaruh termasuk Zerodha, Medium.com, outlet berita Register, Groww, Buffer, iSpirt, Upstox, dan Social Blade.
Tumbangnya Cloudflare juga dikeluhkan sejumlah pengguna di Twitter. Jika kita mencari dengan kata kunci "cloudflare down", maka pengguna akan menemui beragam twit bahwa berbagai layanan internet yang mengandalkan sistem Cloudflare tidak bisa diakses.
Pantauan dari situs Downdetector.id sekitar pukul 14.11 WIB, sudah ada lebih dari 200 laporan yang mengatakan bahwa layanan Cloudflare, baik itu DNS, hingga situs web yang mengandalkananya, tidak bisa diakses dengan normal.
Kami juga melihat sejumlah aplikasi internet seperti Discord hingga Valorant mengalami kenaikan laporan down.
Laporan tidak bisa mengakses layanan Discord meningkat ke angka lebih dari 140 laporan per pukul 14.10 WIB, sedangkan di waktu yang sama, jumlah laporan yang mengatakan bahwa game Valorant tumbang, ada sekitar lebih dari 130 laporan.
Cloudflare sendiri merupakan perusahaan yang menyediakan layanan pembuatan infrastruktur internet, berupa server yang berfungsi untuk mengirimkan konten internet ke layar pengguna, atau biasa juga dikenal dengan CDNs (Content Delivery Networks).
Selain itu, Cloudflare juga menyediakan layanan sistem keamanan untuk situs web, agar tidak terkena serangan Distributed Denial-of-Service (DDoS), yang bisa mengakibatkan situs web tidak bisa diakses oleh pengguna.
Beberapa perusahaan besar yang menggunakan server Cloudflare antara lain seperti platform transaksi kripto BlockFi, marketplace Blibli, Shopify, Canva dan sebagainya.
Dikutip dari Zdnet, adapun server dari Cloudflare sendiri yang berfungsi untuk menyediakan layanan tersebut, atau disebut juga dengan Cloudflare API, dilaporkan juga tengah mengalami pemadaman (offline) atau gangguan.
Saat server Cloudflare mengalami gangguan, otomatis berpengaruh pada layanan yang menggunakan jasanya.
Menanggapi gangguan skala masif ini, pihak Cloudflare mengatakan bahwa masalah kini sudah berhasil diidentifikasi dan mulai ditangani.
Belum jelas apa penyebab dari tumbangnya layanan Cloudflare. Namun, pihak Cloudflare mengeklaim layanannya kini telah kembali berjalan normal.
Hingga saat ini belum diketahui apa penyebab layanan DNS Cloudflare mengalami gangguan. Perusahaan asal Amerika Serikat tersebut mengaku masih melakukan penyelidikan mendalam. “Pengguna mungkin mengalami kesalahan atau batas waktu mencapai jaringan atau layanan Cloudflare,” kata John Graham-Cumming, CTO Cloudflare.
"Tidak semua layanan di seluruh dunia terpengaruh, tetapi memang banyak yang terkena dampaknya. Masalah dengan tulang punggung kita. Kita tahu apa. Rollback dll terjadi,” katanya.