PARBOABOA, Jakarta - Direktur Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi menyatakan bahwa polisi tidak diperbolehkan kalah saat melawan premanisme.
Pernyataan ini disampaikan Hengki Haryadi pada Jumat, 9 Juni 2023 di Jakarta guna menanggapi tantangan dari Rosario de Marshal alias Hercules.
Hengki menekankan bahwa aparat keamanan juga tidak diperbolehkan takut atas ancaman-ancaman yang diberikan oleh pihak lain termasuk dari premanisme.
Sebab, kata dia, setiap tugas yang dilakukan oleh polisi mendapat perlindungan dari aturan maupun negara.
Dia menuturkan, akan ada ancaman besar bagi pihak yang berupaya melawan petugas. Ancaman ini, kata dia, dapat berupa pidana yang cukup berat.
Oleh karenanya, Hengki berharap seluruh masyarakat memahami akan hal tersebut.
Diketahui, pada 2013, Hercules pernah berurusan dengan hukum karena melawan petugas saat dirinya menjadi terduga atas kasus pemerasan.
Tantangan Hercules
Sebelumnya, Hercules mendengar kabar jika Hengki Haryadi akan menangkap dirinya demi kenaikan pangkat di kepolisian.
Menanggapi hal tersebut, Hercules mangkau tidak takut, lalu menantang Hengki dengan jutaan anggotanya.
Dalam tantangannya, Hercules berkata “Seorang Kombes Hengki Haryadi ya. Gue enggak takut sama dia. Bilang sama dia, yang Hengki Haryadi, anggota saya 1.000.000”.
Permintaan Maaf Hercules
Usai melayangkan tantangan tersebut, Hercules akhirnya meminta maaf terhadap Kombes Hengki atas perkataannya dalam suatu acara.
Dalam video yang diunggah oleh akun Instagram @kamerapengawas.id, Hercules menerangkan jika telah terjadi kesalahpahaman terkait kabar yang ia terima soal rencana penangkapan itu.
Ia mengaku bahwa pernyataan yang dikeluarkan merupakan bentuk spontanitas atas kabar tersebut.
Selain itu, dalam kesempatan yang sama, Hercules juga turut meminta maaf kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Kapolda Metro Jaya Irjen Kartoyo.
Diakhir video, Hercules berharap dirinya dapat menjadi lebih baik lagi untuk ke depannya.
Editor: Maesa
