PARBOABOA, Jakarta – Kualitas udara yang buruk telah berdampak pada lonjakan kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) di Jakarta.
Berdasarkan data milik Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, pada periode Januari hingga Juni 2023, telah ada 638.291 kasus ISPA yang tercatat.
Namun, dalam 14 hari terakhir, Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Ngabila Salama, menyatakan bahwa kasus ISPA mengalami penurunan sebanyak 7 persen.
Tak hanya ISPA, penyakit pneumonia atau paru-paru basah juga mengalami penurunan sebanyak 18 persen dan ILI sebanyak 29 persen.
Data tersebut, kata dia, berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Di samping itu, lanjutnya, penurunan kasus ISPA ini tidak lepas dari kerja sama antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat untuk menekan polusi udara.
Salah satunya adalah dengan penerapan kebijakan work from home (WFH) bagi Aparatur Sipil Negara (WFH) di Jakarta yang dirasa cukup efektif untuk menurunkan polusi.
Kendati demikian, masyarakat tetap diimbau untuk mencegah paparan polusi udara dengan tiga cara yang di antaranya adalah menghindari aktivitas outdoor, terutama bagi kelompok rentan seperti bayi, balita, ibu hamil serta lansia.
Kemudian, menerapkan pola hidup sehat setiap harinya serta mengenakan masker KN95/KF94 yang dinilai dapat menyaring polusi 95 sampai 100 persen.
Pemakaian masker KN95/KF94 ini pun turut disarankan oleh Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin.
Pasalnya, jenis masker tersebut memiliki kerekatan yang baik dalam mencegah partikel PM2,5 dengan ukuran 2,5 mikron atau bahkan lebih kecil dari itu.
WFH hingga Musim Hujan
Sebelumnya, Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, menyatakan bahwa penerapan WFH selama KTT ASEAN berlangsung telah berdampak pada membaiknya kualitas udara di Ibu Kota.
Kala itu, skema yang digunakan adalah 75 persen WFH dan 25 persen work from office (WFO)
Karenanya, Heru Budi berencana untuk menerapkan WFH hingga Jakarta memasuki musim penghujan.
Seperti yang diketahui, Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi bahwa musim hujan akan terjadi secara umum di Indonesia pada November mendatang.
Editor: Maesa