PARBOABOA, Pematangsiantar - Militer Rusia pada Selasa waktu setempat terus menghujani wilayah timur Ukraina dengan serangan udara dan artileri.
Dilansir Associated Press, Rabu (22/6/2022), diketahui, wilayah itu merupakan tempat pertahanan sekaligus persembunyian pejuang Ukraina yang menghambat laju Moskow mengendalikan wilayah perindustrian itu sepenuhnya setelah nyaris empat bulan invasi dilakukan.
"Hari ini, semua yang bisa dilalap api sudah terbakar," kata Gubernur Provinsi Luhansk Serhiy Haidai kepada Associated Press.
Perang yang dilancarkan Kremlin telah merusak kiriman makanan dari Ukraina ke seluruh dunia, begitu juga halnya dengan pasokan gas dari Rusia.
Hingga saat ini Rusia telah mengendalikan 95% wilayah Luhansk setelah berminggu-minggu berusaha menundukkannya dengan mengerahkan pasukan cadangan dan keunggulan aset militer.
"Dengan bantuan gerakan taktis, tentara Ukraina mampu memperkuat pertahanan di wilayah Luhansk," kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy melalui siaran video. "Itu merupakan situasi tersulit saat ini."
Di Kota Sievierodonetsk, yang menjadi pusat pertempuran, pejuang Ukraina mempertahankan habis-habisan pabrik kimia Azot.
Tempat itu menjadi lokasi perlindungan sekitar 500 warga sipil. Dan menurut Haidai, pasukan Rusia telah mengubahnya menjadi "puing-puing dan reruntuhan".
"Ini bencana yang sangat mengerikan. Posisi kami terus digempur oleh meriam howitzer, serangkaian roket, artileri berat, dan serangan rudal," tambah Haidai.
Pertahanan di pabrik kimia ini mengingatkan kita pada kompleks pabrik baja Azovstal di Mariupol yang secara brutal dibombardir oleh Rusia hingga akhirnya pejuang Ukraina terdesak selama berminggu-minggu.
Satu-satunya kota di Provinsi Luhansk yang masih sepenuhnya dikuasai Ukraina adalah Lysychansk. Tetapi, kota itu juga diguyur tanpa henti oleh serangan udara Rusia.
Rangkaian serangan udara di Sievierodonetsk dan Lysychansk telah meratakan 10 gedung apartemen dengan tanah, termasuk sebuah kantor polisi.
Sementara di Kota Avdiivka, wilayah Donetsk, sebuah sekolah dilaporkan terbakar hebat akibat serangan Rusia. Sebagai informasi, Donbas merupakan gabungan dari Provinsi Luhansk dan wilayah Donetsk.
Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina, juga tak luput dari gempuran berat Rusia pada Selasa. Gubernur Oleh Syniehubov mengatakan, 15 warga sipil tewas sementara 16 lainnya terluka akibat serangan itu.
Zelenskyy mengatakan, serangan di Kharkiv itu "jahat dan sinis" karena tak mendatangkan keuntungan apapun bagi pasukan Rusia.
"Pasukan Rusia sudah tidak rasional. Mereka dengan mudahnya menghancurkan, membunuh, dan dengan cara ini terlihat jika mereka tidak terarah," kata Zelenskyy.